Beskap mempelai pria akan dihiasi sulaman-sulaman emas di bagian depan dan kedua ujung lengan untuk menimbulkan kesan mewah dan elegan.
Sementara itu, mempelai wanita akan menggunakan kebaya dengan warna senada, lengkap dengan aksesorisnya.
Ciri khas busana Kanigaran yaitu bawahan berupa dodotan atau kampuh yang berbeda dengan kain jarik biasa.
Dodotan yang digunakan relatif lebih berwarna. Pemakaian Dodot juga tidak hanya dililitkan di pinggang, namun juga disampirkan di tangan.
5. Beskap
Ini juga pakaian adat Jawa Tengah yang mungkin sudah sering Anda dengar.
Seperti Jawi Jangkep, beskap adalah nama pakaian adat dari Jawa Tengah yang khusus dikenakan oleh pria.
Sebenarnya beskap merupakan bagian dari busana Jawi Jangkep, namun kini kerap digunakan secara terpisah.
Ciri khas beskap adalah atasan polos yang sederhana dengan kerah lurus tanpa lipatan, dengan bagian depan lebih panjang dibandingkan bagian belakang yang dimaksudkan agar tidak mengganggu ketika menyimpan keris.
Sementara bawahan beskap biasanya menggunakan kain jarik yang dililitkan di pinggang.
Di Jawa Tengah sendiri dikenal empat jenis beskap yaitu beskap gaya Jogja dengan pakem khas Keraton Yogyakarta, dan beskap gaya Solo yang dengan pakem khas Keraton Surakarta.
Baca Juga: Nasihat Ma'ruf Amin untuk Kaesang-Erina: 'Tidak Ada Suami dan Istri yang Sempurna'
Ada juga beskap gaya kulon yang sering digunakan di daerah Purwokerto, Tegal, Banyumas, dan daerah-daerah lain yang dekat dengan Jawa Barat serta Beskap Landung dengan bagian depan lebih panjang.
6. Surjan
Baju surjan merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang dahulu digunakan para pria dari kalangan bangsawan dan aparatur sipil. Surjan dahulu merupakan jenis busana sehari-hari.
Saat ini surjan hanya digunakan di acara-acara resmi atau upacara adat, yang dipadukan dengan kain jarik dan blangkon.
Surjan biasanya memiliki motif lurik seperti coklat dan hitam, walaupun saat ini terdapat model surjan dengan corak warna yang lain.
Itulah sejumlah pakaian adat Jawa Tengah, termasuk salah satunya busana basahan seperti yang dikenakan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono dalam acara ngunduh mantu.
Baca Juga: Kalender Jawa Desember 2022, Ini Perbedaan Kalender Jawa dan Masehi
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR