“Dia melewati batas dengan beberapa orang –tahanan, staf penjara. Beberapa orang yang berada di penjara bertobat —tetapi dia bukan salah satu dari mereka," ujarnya.
Scarver mengaku langsung tahu untuk menjaga jarak yang aman dari pembunuh berantai itu begitu tiba di Lembaga Pemasyarakatan Columbia Wisconsin.
Ia mengatakan Jeffrey Dahmer memiliki pengawalan pribadi setidaknya satu penjaga setiap saat ketika dia keluar dari selnya karena gesekannya dengan narapidana lain.
“Saya melihat interaksi panas antara [Dahmer] dan tahanan lain dari waktu ke waktu,” kata Scarver, menambahkan bahwa dia tidak terlalu memikirkan Dahmer.
"Tidak ada kesan," katanya.
Scarver mengaku hanya mengawasi Dahmer dari jauh di halaman penjara dan tidak pernah mendekatinya, karena dia tidak ingin menjadi sasaran humornya yang memuakkan.
"Saya tidak pernah berinteraksi dengan dia," katanya.
Tapi itu semua berubah pada pagi hari tanggal 28 November 1994 di hari dia akhirnya membunuh Jeffrey Dahmer.
Scarver menyimpan di sakunya sebuah artikel surat kabar yang merinci bagaimana Dahmer membunuh, memotong-motong -dan dalam beberapa kasus memakan- 17 pria dan anak laki-laki dari tahun 1978 hingga 1991.
Scarver, yang saat itu seorang terpidana pembunuh berusia 25 tahun, baru saja mengambil pelnya dan sedang mengisi ember dengan air ketika seseorang menyodok punggungnya.
“Saya berbalik, dan [Dahmer] dan Jesse tertawa terbahak-bahak,” kenang Scarver.
Baca Juga: Tak Puas Membunuh dan Mutilasi, Ini Hal Gila yang Dilakukan Jeffrey Dahmer dengan Mayat Korbannya
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR