Intisari-Online.com - Sosok Jeffrey Dahmer, pembunuh berantai dan penjahat seksual, mendadak menjadi sorotan.
Ini semua karena kisah Jeffrey Dahmer diangkat dalam series Netflix berjudul "Monster: The Jeffrey Dahmer Story".
Jeffrey Dahmer membunuh 17 pria antara tahun 1978 hingga 1991. Lalu dia bunuh oleh sesama narapidana pada 1994.
Sebelum meninggal, Jeffrey Dahmer dijatuhi hukuman 16 hukuman seumur hidup.
Meski begitu, seorang ahli saraf berargumen bahwa pembunuh berantai AS yang terkenal Jeffrey Dahmer bukanlah seorang psikopat
Hal itu karena dia menunjukkan 'empati emosional dengan orang-orang'.
Profesor James Fallon, 74, seorang psikiater di University of California , Irvine berpendapat bahwa perilaku Dahmer lebih cocok disebagai orang dengan gangguan kepribadian ambang (BPD).
Ini adalah suatu kondisi di mana seseorang kesusahan untuk mengatur emosi mereka dan punya kontrol impuls yang buruk.
Fallon percaya si pembunuh menderita BPD karena masa kecilnya yang tidak stabil.
Banyak yang percaya bahwa Dahmer psikopat, namun psikopat adalah orang-orang yang kurang empati, manipulatif dan sering mengabaikan konsekuensi dari tindakan mereka.
'Jeffrey Dahmer bukan psikopat. Semua karakteristiknya mengarah ke BPD,' kata Fallon.
Baca Juga: Pembunuh Berantai dan Kanibal, Ini Alasan Jeffrey Dahmer Konsumsi Daging Manusia
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR