Hilangkan Jejaknya Dengan Rapi dan Keji, Terungkap Begini Awal Mula Jeffrey Dahmer Lakukan Pembunuhan

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Jeffrey Dahmer
Jeffrey Dahmer

Intisari-online.com - Jeffrey Dahmer adalah seorang pembunuh paling mengerikan di Amerika Serikat.

Tercatat ia telah membunuh setidaknya 17 orang dan semuanya terbunuh dengan cara yang mengerikan.

Pembunuhan pertama Jeffrey Dahmer dilakukan dengan cara yang sangat rapi dan keji.

Jejak pembunuhannya dimulai ketika orang tua Jeffrey Dahmer bercerai ketika dia lulus SMA.

Saudara laki-laki Dahmer dan ayahnya memutuskan untuk pindah ke motel terdekat,sedangkan Dahmer serta ibunya terus tinggal di rumah keluarga Dahmer.

Setiap kali ibu Dahmer berada di luar kota, dia memiliki kendali penuh atas rumah.

Pada satu kesempatan seperti itu, Dahmer memanfaatkan kebebasan barunya.

Dia menjemput pria berusia 18 tahun Steven Mark Hicks, yang sedang dalam perjalanan ke konser rock di dekat Lockwood Corners.

Jeffrey Dahmer meyakinkan Hicks untuk bergabung dengannya di rumahnya untuk minum-minum sebelum dia pergi ke pertunjukan.

Setelah berjam-jam minum dan mendengarkan musik, Hicks berusaha pergi, sebuah langkah yang membuat Dahmer marah.

Sebagai tanggapan, Dahmer memukul Hicks dari belakang dengan dumbbell seberat 10 pon dan mencekiknya sampai mati.

Dia kemudian menelanjangi Hicks dan melakukan masturbasi di atas mayatnya yang tak bernyawa.

Kemudian, Dahmer membawa Hicks ke ruang kosong rumahnya dan mulai membedah tubuh.

Setelah itu, Dahmer mengeluarkan tulangnya, menghancurkannya menjadi bubuk, dan melarutkan dagingnya dengan asam.

Pembunuhan Jeffrey Dahmer telah dimulai sejak itu. Namun,Dahmer tampak seperti pemuda normal yang sedang berjuang untuk memikirkan hidupnya.

Dia sempat kuliah di Ohio State University tetapi keluar setelah satu semester karena minumnya.

Dia juga bertugas sebagai petugas medis tempur di Angkatan Darat AS selama dua tahun sebelum kecanduan alkoholnya menjadi masalah.

Setelah diberhentikan dengan hormat, dia kembali ke rumah neneknya di West Allis, pinggiran kota Milwaukee, Wisconsin.

Namun di sana terungkap bahwa Jeffrey Dahmer telah membius dan memperkosa dua tentara lainnya.

Sebagai warga sipil, kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan Dahmer terus berlanjut.

Dia melakukan banyak kejahatan seks, termasuk masturbasi di depan anak-anak dan membius serta memperkosa pria di pemandian gay.

Pada September 1987, Dahmer kembali melakukan pembunuhan ketika dia membunuh Steven Tuomi yang berusia 25 tahun.

Dahmer bertemu Tuomi di sebuah bar dan meyakinkan pemuda itu untuk kembali ke kamar hotelnya bersamanya.

Dahmer kemudian mengklaim bahwa dia bermaksud untuk membius dan memperkosa pria itu, tetapi bangun keesokan paginya menemukan tangannya memar dan mayat Tuomi yang berlumuran darah di bawah tempat tidurnya.

Pembunuhan Jeffrey Dahmer terhadap Steven Tuomi adalah katalisator yang memicu pembunuhan Dahmer yang sebenarnya.

Setelah kejahatan keji itu, dia mulai aktif mencari pria muda di bar gay dan memikat mereka kembali ke rumah neneknya.

Di sana, dia akan membius, memperkosa, dan membunuh mereka.

Dahmer membunuh setidaknya tiga korban selama ini. Dia juga ditangkap karena menganiaya seorang anak laki-laki berusia 13 tahun.

Karena dakwaan itu, Dahmer harus menjalani delapan bulan di kamp kerja.

"Itu adalah keinginan yang tak henti-hentinya dan tidak pernah berakhir untuk bersama seseorang dengan biaya berapa pun," katanya.

"Seseorang tampan, sangat tampan. Itu hanya memenuhi pikiran saya sepanjang hari," sambungnya.

Baca Juga: Nyaris Selamat, Inilah Konerak Sinthasomphone, Korban Jerffrey Dahmer yang Dibor Kepalanya Hidup-Hidup

Artikel Terkait