Prajurit Edward sedih melihat pemandangan tragis dari orang-orang kurus kering yang menawarkan diri untuk mati.
Mereka memohon kepada Edward untuk menunjukkan belas kasihan, tetapi dia bertekad memberi mereka pelajaran.
Permohonan terakhir dari para ksatria Edward diabaikan, suara lain pun terdengar, dari istrinya, Ratu Philippa.
Ratu Philippa, yang sedang hamil besar, berlutut di hadapan Raja, dia menangis hingga orang-orang tidak tahan melihatnya.
Dia memohon kepada Edward untuk menyelamatkan nyawa orang-orang itu, yang telah mengikutinya melintasi lautan dalam perangnya, menempatkan diri mereka dalam bahaya, tetapi belum pernah meminta imbalan apa pun dari Raja.
Edward, tentu saja, hatinya luluh melihat Ratu yang sedang hamil besar, dalam keadaan seperti itu.
Dia akhirnya memberikan Philippa hak atas para pria itu untuk melakukan apa yang diinginkannya, dan sang Ratu segera memerintahkan untuk mencarikan pakaian bagi mereka.
Kisah yang dramatis dan menyentuh hati itu muncul berabad-abad kemudian.
Tetapi apakah peristiwa itu terjadi dengan sesungguhnya, hanya para penulis sejarah yang mengetahui akan catatan peristiwa itu dengan benar.
Penulis lain mengatakan bahwa Edward menunjukkan belas kasihan atas kemauannya sendiri.
Philippa dari Hainault adalah Ratu Abad Pertengahan yang sangat sukses.
Dia tahu persis bagaiman aharus bersikap, dan rakyatnya mencintainya karenanya, memujinya, dan sangat berduka atas kematiannya.
Baca Juga: Pangeran Philip Bukan Raja, Mengapa Camilla Dinobatkan Sebagai Ratu pada Penobatan Raja Charles III?
Baca Juga: Bahasa Tubuh Pangeran William dan Kate Middleton, Bandingkan dengan Raja Charles III dan Camilla!
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR