Selain itu, empat kepala terpenggal ditemukan di dapur Dahmer dan tujuh tengkorak di kamar tidurnya.
Ditemukan pula barel asam klorida, yang digunakan Dahmer untuk melarutkan tubuh korbannya, serta berbagai alat.
Alasan Jeffrey Dahmer membuat foto-foto dari para korbannya terungkap kemudian melalui sebuah studi tahun 1994 di The American Journal of Forensic Medicine and Pathology.
Melansir Women's Health, studi tersebut mengungkapkan bahwa Dahmer sering memotret bagian tubuh korbannya dan mayat telanjang "dalam posisi yang menjurus ke arah seksual" karena dia "ingin menyimpannya sebagai kenang-kenangan untuk menemaninya."
Jeffrey Dahmer memotret korbannya di berbagai tahap proses pembunuhan sehingga dia bisa "mengingat setiap tindakan sesudahnya dan menghidupkan kembali pengalamannya", lapor Biography.
Selain alasannya membuat foto polaroid mengerikan itu, diungkapkan pula bahwa Jeffrey Dahmer berniat membuat altar dengan hiasan tengkorak korbannya.
Polisi menemukan sketsa rencana pembangunan altar di rumah Jeffrey Dahmer.
Pembunuh berantai itu mengaku membuat para korbannya berpose di atas meja hitam yang rencananya akan dijadikan bagian dari altarnya.
Sebuah gambar menunjukkan di mana Dahmer bermaksud menghias altar dengan tengkorak korbannya.
Kerangka yang dicat akan berdiri di kedua sisi meja belakang yang panjang, yang akan dihiasi dengan kepala.
Penyelidikan mengungkapkan bahwa Jeffrey Dahmer membunuh korban pertamanya pada tahun 1978.
Korban pertamanya adalah seorang remaja berusia 18 tahun yang baru lulus dari sekolah menengah bernama Steven Hicks.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR