Intisari-Online.com - Jeffrey Dahmer adalah salah satu pembunuh berantai paling terkenal di Amerika Serikat, membunuh 17 pria dan anak laki-laki antara tahun 1978 dan 1991.
Jeffrey Dahmer tidak terdeteksi selama lebih dari satu dekade meskipun berbagai sikat dekat dengan hukum dan kecurigaan yang timbul oleh orang-orang di sekitarnya.
Netflix pada September kemarin meluncurkan seri kejahatan sejati berjudul Monster: The Jeffrey Dahmer Story.
Namun kini keluarga dari korban Jeffrey Dahmer mulai angkat bicara mengenai serial tersebut.
Melansir The Guardian, Senin (10/10/2022), Shirley Hughes, ibu dari Tony Hughes (salah satu korban Dahmer) mengatakan tidak mengerti terhadap cara kerja Netflix.
Shirley mengaku belum menonton keseluruhan serial tersebut, namun berkata bahwa kejadian sebenarnya tidak seperti yang telah ditayangkan.
Wanita berusia 85 tahun itu seakan dikorek kembali luka lamanya dan memberikan reaksi keras terhadap dramatisasi Netflix.
Pemain utamam termasuk pencipta Ryan Murphy dan aktor Dahmer Evan Peters, bersikeras bahwa acara tersebut berusaha untuk menempatkan cerita para korban dan trauma keluarga mereka di jantung produksi.
Tak hanya itu, tayangan Netflix itu juga menggambarkan bagaimana Dahmer lolos berkali-kali dari polisi karena sikap pihak berwenang yang abai.
Hal tersebut menuai bermacam kritik, lantaran tidak terlebih dahulu berkonsultasi dengan keluarga korban.
Sepupu dari korban Dahmer Errol Lindsey – Eric Perry – menulis di Twitter bahwa kerabatnya mengetahui tentang serial tersebut ketika Netflix merilisnya pada 21 September dan dengan cepat menjadi hits.
Netflix tidak diharuskan untuk berkonsultasi dengan keluarga korban karena peristiwa yang digambarkannya adalah catatan publik.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR