Di Jepang, angka sembilan diucapkan seperti kata dalam bahasa Jepang untuk siksaan atau penderitaan.
Di Afganistan, angka 39 memiliki pengucapan seperti kata germo. Sehingga orang-orang menghindari nomor ini di pelat nomor dan nomor telepon agar tidak dianggap satu.
The Straight Dope menelusuri ketakutan akan 13, yang disebut Triskaidekaphobia, kembali ke Abad Pertengahan di mana para teolog saleh mencatat bahwa Yudas Iskariot adalah tamu makan malam ke-13 di Perjamuan Terakhir.
Mental Floss melaporkan bahwa keadaan hanya menjadi lebih buruk untuk nomor 13 ketika Raja Philip IV memerintahkan pengumpulan massal dan eksekusi Knights Templar pada hari Jumat tanggal 13 (Jumat 13 Oktober 1307).
Dan angka 13 tambah menakutkan ketika perkumpulan dan eksekusi Knights Templar ini dilaporkan memiliki tepat 13 anggota.
Di How Stuff Works, mereka melaporkan bahwa Jumat tanggal 13 adalah hari paling sial bagi bisnis, yang bisa kehilangan pendapatan sekitar 1 miliar Dollar AS.
Bahkan beberapa hotel akan meninggalkan lantai 13 untuk mengakomodasi tamu mereka yang lebih percaya takhayul.
Di kalangan numerologi, 13 dianggap dengan beberapa permusuhan karena posisi numeriknya.
Sementara angka 12 dianggap sebagai angka sempurna, mewakili semua yang baik, serasi dan lengkap.
Saat ini, ada perbedaan pendapat tentang apakah Jumat tanggal 13 memang hari sial atau hanya takhayul.
Tetapi ketakutan budaya yang dominan masih berkuasa di banyak negara dan angka 13 masih memiliki cara untuk pergi sebelum diterima ke ranah angka netral biasa.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR