Advertorial
Intisari-Online.com - Sepanjang Perang Dunia I, industri seperti manufaktur senjata dan pertanian menjadi bagian penting dari upaya perang.
Tetapi industri lain yang berkembang pesat selama Perang Dunia I. Namundilupakan oleh buku-buku sejarah.
Industri yang dimaksud adalah pekerjaan seks alias pekerja seks.
Dilansir darithevintagenews.com pada Minggu (21/8/2022), para wanita yang memberikan layanan mereka untuk tentara di garis depan memiliki sejarah yang diperebutkan.
Mereka sering menghibur tentara yang rindu kampung halaman, mengalihkan perhatian dari kengerian perang, dan bahkan mengabulkan banyak permintaan sekarat.
Meski berperan besar dalam perang, para pekerja seks Perang Dunia I telah lama dilupakan – hingga sekarang.
Latar belakang
Pada tahun 1916, satu dari lima penerimaan rumah sakit untuk pasukan Inggris yang ditempatkan di Prancis dan Belgia. Ini karena infeksi menular seksual.
Sebab kunjungan ke rumah bordil lokal adalah hiburan yang umum bagi banyaktentara.
Prostitusi juga berubah dalam semalam berkat perang.
Prancis Utara memiliki jaringan rumah bordil resmi yang menampung pekerja seks, yang secara teratur diuji penyakitnya dan mengizinkan tentara di garis depan atau yang sedang cuti untuk menggunakan layanan mereka.
Ketika keberhasilan rumah bordil ini meroket, wanita lain menyadari kesempatan untuk menguangkan di pasar yang sedang berkembang.
Para wanita muda pun mulaisecara ilegal meminta tentara untuk melakukan hubungan seks terlarang, biasanya di luar hotel, bar, atau bahkan di jalanan.
Sebagian besar perwira militer menutup mata terhadap tentara yang mencari layanan ini.
Namun tingginya tingkat penyakit kelamin mulai memaksa pejabat untuk menutup rumah bordil.
Ini karena adabanyak tentara benar-benar pergi ke rumah bordil hanya untuk tertular penyakit menular seksual. Alasannya agar mereka dipulangkan!
Sementara itu, Prancis dan Jerman membuka rumah bordil di sepanjang Front Barat.
Rumah bordil ini dipisahkan oleh pangkat militer. Bahkan ada mereka bisamemiliki akses ke pekerja seks yang lebih mahal.
MenurutAngkatan Darat Inggris,selamaselama Perang Dunia 1, ada416.891 pasien dirawat di rumah sakit karena penyakit kelamin.
Dampak positif
Para pekerja seks menjadi hiburan bagi para tentara yangingin melarikan diri dari kengerian hidup di garis depan.
Pekerja seks juga merupakan sumber penghiburan bagi tentara yang kewalahan.
Ini dikarenakan pertempuran itu membuat mereka trauma dan sering kali sangat mempengaruhi kesejahteraan mental para prajurit.
Oleh karenanya, kunjungan singkatke rumah bordil inimemberikan dampak positif dan bagi beberapa orang memberikan gambaran tentang keadaan normal di dunia.
Akan tetapi, meskiwanita yang bekerja di rumah bordil memiliki dampak positif pada pria yang mencari layanan mereka, para wanita tidak diperlakukan dengan kebaikan yang sama seperti yang mereka tunjukkan kepada pelanggan mereka.
Mereka mendapat gaji rendah, kondisi kerja yang mengerikan, terkena penyakit, dan pelecehan.
Semua itu "normal" dialami oleh pekerja seks pada saat itu.