Kemudian pada hari Sabtu, video langsung yang disiarkan oleh media lokal dan dilihat oleh CNN menunjukkan rumah Wickremesinghe dilalap api ketika banyak orang berkumpul.
Baik Presiden maupun Perdana Menteri tidak berada di tempat tinggal mereka ketika gedung-gedung itu dibobol.
Keduanya telah dipindahkan ke lokasi yang aman sebelum serangan, menurut pejabat keamanan.
Ketidakpastian politik
Eskalasi kerusuhan yang drastis pada hari Sabtu dapat mengakhiri dinasti politik keluarga Rajapaksa, yang telah memerintah Sri Lanka selama sebagian besar dari dua dekade terakhir, seperti dilansir dari CNN.
Dalam sebuah pernyataan video pada Sabtu malam, Ketua Parlemen Mahinda Yapa Abeywardena mengatakan keputusan Rajapaksa untuk mundur "diambil untuk memastikan penyerahan kekuasaan secara damai."
Tetapi bagaimana transisi kekuasaan itu pada akhirnya akan terjadi diliputi oleh ketidakpastian.
Jika Wickremesinghe dan Rajapaksa mengundurkan diri, di bawah konstitusi Sri Lanka, ketua parlemen akan menjabat sebagai penjabat presiden selama maksimal 30 hari.
Sementara itu, parlemen akan memilih presiden baru dalam waktu 30 hari dari salah satu anggotanya yang akan menjabat selama dua tahun sisa masa jabatan saat ini.
Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika Serikat mengatakan di Twitter pada hari Minggu bahwa Rajapaksa telah "kehilangan kepercayaan" rakyatnya.
"Sekarang, semua pihak harus bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk pemerintahan baru yang menghormati aspirasi demokrasi dan ekonomi serta menjunjung tinggi hak asasi manusia yang layak diterima oleh rakyat Sri Lanka," kata komite tersebut.
"Militer dan polisi harus menahan diri dan menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah, dalam krisis ini," tambahnya.
KOMENTAR