Para ilmuwan juga mengesampingkan kemungkinan sinyal yang berasal dari objek buatan manusia, seperti satelit atau wahana antariksa, karena tidak ada satelit atau wahana antariksa yang muncul di area pencarian utama transceiver pada saat itu.
SETI adalah salah satu dari lima tujuan inti yang tercantum dalam rencana awal FAST.
Sebelum mengembangkan teleskop FAST, para ilmuwan menggunakan teleskop radio, termasuk teleskop Arecibo selebar 305 meter di Puerto Rico, untuk mengidentifikasi sinyal yang mencurigakan, tetapi tidak ada yang dikonfirmasi dari wilayah luar angkasa.
Ilmuwan di Beijing Normal University dan pemimpin proyek SETI di FAST mengatakan bahwa dengan sensitivitasnya yang tinggi, cakupan langit yang luas, dan transceiver yang efisien, teleskop FAST dapat menemukan sinyal paling langka di luar Bumi.
Sebelum FAST secara resmi bergabung dalam pencarian kehidupan planet pada September 2020, teleskop ini menyelesaikan survei SETI pertama dan mengidentifikasi dua kelompok sinyal yang mencurigakan.
Namun, tantangan terbesar bagi FAST dan teleskop radio lainnya adalah mengidentifikasi dan menghilangkan suara buatan manusia dan suara astrofisika lainnya dari sinyal yang diterima, termasuk suara yang baru terdeteksi dari wilayah Kepler-438.
"Meskipun banyak faktor yang bertepatan dengan sinyal luar angkasa, masih ada beberapa bukti yang mengarahkan kita untuk mencurigai bahwa Kepler-438 adalah sinyal interferensi frekuensi radio dari beberapa perangkat lain," kata para peneliti.
Untuk menyelidiki lebih lanjut, FAST melakukan pengamatan tambahan untuk melihat arah Kepler-438.
"Mungkin butuh waktu lama untuk membuktikannya dalam banyak hal, tetapi bahkan jika itu adalah sinyal yang berisik, itu masih akan memberi kita pelajaran yang berarti di masa depan," kata Truong.
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR