Intisari-Online.com - Planet mirip Bumi dengan atmosfer aneh ditemukan para peneliti di Jet Propulsion Laboratory NASA dan University of New Mexico, Amerika Serikat.
Para peneliti mengidentifikasi eksoplanet tersebut sebagai TOI-1231b yang mengorbit bintang katai M, atau yang dikenal sebagai katai merah.
Dilansir dari The Independent, Sabtu (12/6/2021), para ilmuwan mampu mengkarakterisasi bintang itu, dan mengukur jari-jari, serta massa dari exoplanet TOI-1231 b.
Planet mirip Bumi ini berukuran sub-Neptunus yang memiliki iklim sedang dengan orbit 24 hari, delapan kali lebih dekat ke bintangnya daripada Bumi ke matahari.
Akan tetapi, suhu planet ini, menurut peneliti NASA, mirip dengan Bumi.
Sebab, bintang katai merah itu sendiri tidak cukup kuat.
Atmosfer planet tersebut sekitar 140 derajat Fahrenheit, menjadikan TOI-1231b sebagai salah satu exoplanet kecil paling dingin yang dapat diakses untuk studi atmosfer yang pernah ditemukan.
Ada kemungkinan bahwa ada awan tinggi yang berada lebih tinggi di atmosfer, dan mungkin bukti adanya air.
"Pengamatan di masa depan dari planet baru ini akan memungkinkan kita menentukan seberapa umum (atau jarang) awan air terbentuk di sekitar dunia beriklim sedang ini,” kata ilmuwan NASA JPL Jennifer Burt.
Asisten profesor di Departemen Fisika dan Astronomi UNM Diana Dragomir juga menambahkan bahwa studi lebih lanjut akan diperlukan untuk memahami secara tepat bagaimana komposisi planet baru yang ditemukan ilmuwan NASA, yang disebut mirip Bumi ini.
"Kepadatan rendah TOI-1231b menunjukkan bahwa ia dikelilingi oleh atmosfer yang substansial daripada menjadi planet berbatu.
Tapi komposisi dan luasnya atmosfer ini tidak diketahui!," kata Dragomir.
Alien di 1.000 Bintang Terdekat Bisa Mengawasi Bumi
Terlepas dari penemuan di atas,mengutip dariScience Alert, Sabtu (24/10/2020) peneliti menyebut kalau kehidupan di luar Bumi ternyata bisa melihat kita.
Setidaknya ada sekitar 1004 bintang deret utama yang mirip Matahari dengan planet seperti Bumi yang mengorbit, dapat mengawasi kita dari jauh.
Bintang-bintang yang semuanya berada dalam jarak 326 tahun cahaya dari Bumi ini juga disebut peneliti mampu mendeteksi jejak kimiawi kehidupan di Bumi.
Lebih lanjut, dari 1004 bintang diidentifikasi dengan zona potensial layak huni.
Sebagian besar bintang juga merupakan bintang tipe-M atau katai merah.
"Jika para pengamat di luar sana mencari, mereka akan melihat tanda-tanda biosfer di atmosfer Bumi."
"Dan kita bahkan bisa melihat beberapa bintang yang paling terang di langit tanpa teleskop," ungkap Lisa Kaltenegger, astronom dari Universitas Cornell.
Menurut peneliti, untuk melihat Bumi, alien di eksoplanet perlu menggunakan teknik yang sama dengan yang dilakukan para astronom.
Yakni mengamati saat Bumi lewat di depan Matahari untuk mengetahui susunan atmosfer planet yang dikenal sebagai observasi transit.
"Jika kami menemukan planet dengan biosfer yang hidup, kami akan penasaran apakah ada kehidupan lain yang melihat kami juga atau tidak," tambah Kaltenegger.
Dalam studi ini peneliti menggunakan data dari katalog bintang Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA.
Tak hanya itu, mereka juga menggunakan peta bintang Gaia untuk membuat perhitungan bintang mana saja yang dapat melihat Bumi.
(*)