Intisari-online.com - Beberapa waktu lalu Area 51 sempat menjadi perincangan hangat di dunia.
Bahkan sampai ada challenge untuk menyusup ke wilayah paling dirahasiakan oleh Amerika tersebut.
Saking keponya banyak spekulasi dan teori konspirasi bermunculan soal wilayah misterius ini.
Di antaranya adalah lokasi tersebut dipercaya sebagai tempat Amerika untuk menyembunyikan keberadaan UFO, atau pesawat ruang angkasa Alien.
Meski faktanya hal itu hampir tidak pernah terbukti kebenarannya, banyak yang percaya Amerika dan militernya mengetahui tentang keberadaan UFO.
Namun, tampaknya teori itu cukup tidak masuk akal, bahkan Jenderal AS ini pun malah secara blak-blakan ungkap penampakan UFO.
Melansir Daily Mail, pada Rabu (7/4/21), Kepala Angkatakan Laut AS mengaku bahwa UFO pernah mengganggu pasukan angkatan laut AS.
Angkatan Laut AS mengaku tak tahu berasal dari mana asalnya, namun UFO itu mengejar empat kapal perusak milik Amerika.
Kepala Staf Angkatan Laut AS Michael Gilday mengarahkan penyelidikan atas insiden yang terjadi pada Juli 2019.
Pada saat itu, enam UFO mengejar empat kapal perusak AS di lepas pantai California, menurut Daily Mail.
Pada satu titik, 6 pesawat misterius mendekati kapal perang pada jarak yang sangat dekat, untuk jangka waktu yang lama dan kondisi jarak pandang yang buruk.
UFO mendekati kapal perang AS di area pelatihan sensitif dengan kecepatan tinggi dan kemampuan untuk bergerak jauh melampaui model UAV dalam daftar militer AS.
Ketika ditanya apakah Angkatan Laut telah mengidentifikasi benda asing tersebut, Gilday menjawab,"Tidak, kami belum."
Komentar Gilday tampaknya mengesampingkan kemungkinan benda asing dikaitkan dengan program militer AS yang sangat rahasia.
Ini mengarah pada hipotesis bahwa enam UFO adalah perlengkapan militer dari negara saingan atau "sesuatu yang melampaui pemahaman manusia", menurut Daily Mail.
Catatan navigasi kapal perusak USS Rafael Peralta menunjukkan bahwa UFO terus-menerus mempertahankan kecepatan hampir 30 km/jam untuk mempertahankan posisi melayang di atas helikopter kapal perang.
Kemampuan ini sulit dilakukan dengan drone sipil atau UAV, terutama di malam hari.
UFO mengikuti kelompok kapal perang tersebut setidaknya selama 90 menit, lebih lama dari umur pesawat komersial.
Data kapal pesiar menunjukkan bahwa rangkaian UFO bergerak hingga 185 km selama pertemuan yang terjadi pada Juli 2019.
Pangkat tertinggi komandan Angkatan Laut AS dan Armada Pasifik telah diberitahu tentang insiden tersebut.
Sejak saat itu FBI juga memasuki penyelidikan, namun belum memberikan laporan resmi terkait penampakan tersebut.