Runtuhnya Dinasti Ming Tiongkok
Begitu Kaisar Chongzhen naik takhta, Kaisar Chongzhen melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan Dinasti Ming.
Ia berusaha menyingkirkan orang-orang korup dan mereka yang kemungkinan mengancam pemerintahan, termasuk Wei Zhongxian dan Nyonya Ke.
Namun, korupsi internal selama bertahun-tahun dan perbendaharaan yang kosong membuat hampir tidak mungkin menemukan menteri yang cakap untuk mengisi jabatan penting pemerintah.
Kaisar juga cenderung curiga terhadap bawahannya, mengeksekusi lusinan komandan lapangan, termasuk jenderal Yuan Chonghuan, yang telah mengarahkan pertahanan perbatasan utara melawan dinasti Jin Akhir yang dipimpin Manchu.
Kehancuran Dinasti Ming tak terhindarkan ketika terjadi pemberontakan petani dan invasi Manchu.
Pasukan Dinasti Ming akhirnya tak sanggup membendung pemberontakan rakyat maupun melakukan perlawanan terhadap penguasa Manchu.
Alih-alih menghadapi penangkapan oleh para pemberontak, Kaisar Chongzhen memilih untuk mengumpulkan semua anggota keluarga kekaisaran kecuali putra-putranya.
Kemudian menggunakan pedangnya, dia membunuh Selir Yuan dan Putri Kunyi, dan memotong lengan Putri Changping, sementara permaisuri gantung diri.
Kaisar Chongzhen sendiri mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di sebuah pohon, yang kemudian dijuluki 'pohon bersalah'.
Dinasti ini menjadi dinasti kekaisaran China terakhir yang diperintah oleh bangsa Han.
Selanjutnya yang berkuasa adalah Dinasti Qing atau Dinasti Manchu yang juga menjadi dinasti kekaisaran terakhir di China.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR