Suku Tuareg adalah salah satu dari sedikit suku matrilineal di dunia; ini berarti bahwa garis keluarga dilacak melalui perempuan daripada laki-laki.
Salah satu sumber pendapatan yang signifikan bagi Tuareg adalah menjual seni dan kerajinan mereka.
Kesenian ini sebagian besar berupa perhiasan, kulit, dan dekorasi sadel logam, serta senjata yang dibuat dengan indah, yang meliputi pedang bermata dua, keris berselubung, tombak besi, dan perisai kulit.
Makanan khas Tuareg
Orang Tuareg tidak sering makan daging, tetapi mereka bukan vegetarian, hanya saja ternak terlalu berharga buat mereka.
Melansir dari ootlah, mereka hanya makan daging pada acara-acara khusus seperti festival dan pernikahan.
Lalu, mereka menggantinya dengan banyak makan protein non-daging, seperti susu dan keju, termasuk makanan yang mengandung banyak kurma dan melon.
Kadang-kadang pada acara-acara khusus, mereka mengonsumsi minuman enak yang disebut Eghajira, yang dibuat dari millet yang ditumbuk, kurman, dan air campuran keju.
Tuareg mengadakan acara tahunan yang disebut Festival de l'Aïr.
Festival ini merayakan budaya Tuareg melalui tarian, puisi, dan musik.
Hanya pria pekerja yang berpartisipasi dalam upacara menari, wanita Tuareg tidak menari di depan orang asing dan bangsawan tidak menari, karena takut terlihat tidak bermartabat.
Musik Tuareg telah mendapatkan perhatian internasional melalui dunia musik 'desert rock', terutama band-band seperti Tinariwen dan Tamikrest.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR