Intisari-Online.com – Gaya hidup suku selalu menari bagi mereka yang tinggal di lokasi perkotaan.
Salah satunya kehidupan perantau Gurun Sahara, seperti suku Tuareg, misalnya, jauh berbeda dengan kehidupan orang kota dalam banyak hal.
Para pelancong awal sering menyebut mereka sebagai ‘Manusia Biru Gurun Sahara’.
Pria Tuareg dikenal menutupi wajah mereka dengan kain nila.
Dan mirisnya, sebatas itulah pengetahuan banyak orang tentang suku Tuareg.
Siapa sih suku Tuareg itu?
Tuareg adalah populasi etnis substansial yang melintasi batas-batas beberapa negara tetapi tidak memiliki mayoritas penduduk di negara tertentu.
Orang Tuareg menyebut diri mereka Imohag, yang berarti orang bebas.
Bahasa Tuareg disebut Tamacheq, tetapi Tuareg menggunakan aksara tertulis yang dikenal sebagai Tifinagh.
Mereka menjalani kehidupan semi-nomaden melintasi Gurun Sahara, di negara-negara Afrika Utara seperti Mali, Niger, Libya, Aljazair, dan Chad.
Semi-nomaden berarti bahwa mereka sering bepergian tetapi mereka juga memiliki rumah dan tanah tempat mereka menanam beberapa tanaman.
Pada zaman dahulu, masyarakat Tuareg terbagi antara mereka yang merawat dan tidak, membajak tanah adalah pekerjaan kelas bawah, sedangkan kelas atas bekerja dalam perdagangan.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR