Namun, Kaisar Li Xin dari Dinasti Liang Barat bukanlah penguasa yang baik seperti ayahnya.
Dia tidak mau mendengarkan pendapat pejabat mana pun, menerapkan hukum yang kejam, membangun istana yang besar, dan menjalani gaya hidup mewah.
Ini melemahkan kerajaan dan memberi kesempatan kepada Dinasti Liang Utara untuk menggulingkan Liang Barat.
Pada tahun 420 M, Kaisar Li Xin dari Liang Barat memutuskan untuk menyerang Liang Utara.
Janda Permaisuri Yi mencoba mencegah Kaisar Li Xin pergi dengan mengatakan bahwa mereka perlu fokus untuk membuat Liang Barat kuat sebelum mereka menyerang kerajaan yang kuat seperti Liang Utara.
Namun, Kaisar Li Xin tidak mendengarkan nasihat bijak ibunya sendiri.
Kaisar Li Xin dan pasukannya jatuh ke dalam perangkap yang dibuat oleh Kaisar Juqu Mengxun dari Liang Utara, ini membuat Liang Barat jatuh, dan Janda Permaisuri Yi menjadi tawanan di bawah Dinasti Liang Utara.
Janda Permaisuri Yi dikirim ke Guzang (sekarang Kabupaten Wuwei di Provinsi Gansu).
Di Guzang, Kaisar Juqu Mengxun mengadakan pertemuan dengannya, mengharapkan dia memohon untuk hidupnya dan meratapi kematian Kaisar Li Xin.
Namun, Janda Permaisuri Yi tidak melakukannya, ini justru membuat Kaisar Juqu Mengxun kagum.
Alih-alih membunuhnya, dia membiarkan putrinya, Li Jingshou, menikahi putranya, Juqu Mujian.
Janda Permaisuri Yi tidak menganggap ini sebagai suatu kehormatan tetapi sebagai penghinaan karena keluarganya terikat pada musuh melalui ikatan perkawinan.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR