Advertorial
Intisari-Online.com – Dikenal sebagai salah satu permaisuri China yang paling berbudi luhur, Janda Permaisuri Ma adalah seorang permaisuri yang menjalani kehidupan berhemat.
Dia hidup dengan prinsip-prinsip Konfusianisme dan memenangkan rasa hormat dan kekaguman dari dua kaisar.
Janda Permaisuri Ma juga dikenal sebagai penulis wanita yang ulung, dan karya-karyanya menerima pujian sastra selama berabad-abad.
Demikianlah, Janda Permaisuri Ma dikenal karena prestasinya yang luar biasa.
Janda Permaisuri Ma lahir di Maling (kini Xinping, Shanxi) sekitar tahun 39 M, namun nama lengkapnya tidak diketahui.
Dia adalah putri bungsu dan anak keempat dari keluarganya.
Ma cepat sekali dewasa, ketika berusia sepuluh tahun, ayahnya, Ma Yuan, meninggal dalam ekspedisi militer melawan Xi (sebuah kelompok etnis di Wuxi).
Setelah kematian ayahnya, ibunya mengalami depresi yang mengakibatkan gangguan mental.
Jadilah, anak-anak yang mengatur keluarga mereka.
Ma sangat efisien dalam menjalankan rumah tangga, sehingga saudara-saudaranya terkesan dengan keterampilan organisasinya.
Ma kemudian terpilih menjadi selir bagi Putra Mahkota, Liu Zhuang, ketika masih berusia tiga belas tahun.
Ma mendapatkan kekaguman dari Permaisuri Yin dengan kerendahan hati dan pengabdiannya.
Selir Ma dikenal anggun dan ramping, dengan ciri khasnya adalah rambutnya yang indah.
“Dia suka menyisir dari garis rambut menjadi simbul besar, lalu dia melingkarkan sisa rambutnya tiga kali.”
Karena fitur itulah, Putra Mahkota jatuh cinta padanya, dan menjadikannya selir favoritnya.
Pada bulan Februari 57 M, Kaisar Guangwu meninggal, maka Liu Zhuang naik takhta sebagai Kaisar Ming, namun dia tidak menunjuk seorang permaisuri karena Selir Ma masih belum memiliki anak.
Dia mempromosikan Ma menjadi Wanita Layak (pangkat di bawah Permaisuri) dan membiarkannya mengadopsi salah satu putranya.
Putra angkatnya adalah Liu Da (calon Kaisar Zhang), yang membuat Lady Ma sangat gembira karena dia memiliki seorang putra.
Ma sangat mencintai Liu Da dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk membesarkan anak angkatnya itu.
Pada tahun 60 M, para pejabat menuntut Kaisar Ming untuk mengangkat seorang Permaisuri.
Kaisar Ming sangat mencintai Lady Ma karena semua kebajikannya dan percaya bahwa dia memiliki kualifikasi sebagai permaisuri, maka dia pun mengangkatnya menjadi Permaisuri.
Permaisuri Ma menjadi permaisuri yang ideal, yang hidup sangat hemat.
Dia mengenakan pakaian kasar, yang mengejutkan selir Kaisar Ming.
Permaisuri Ma juga seorang pembaca setia dan sering menghabiskan waktu luangnya dengan membaca karya klasik, yang membuat Kaisar Ming mengagumi kecintaannya pada membaca.
Kaisar Ming pun memutuskan untuk mengiriminya peringatan dari istana dan meminta pendapatnya tentang urusan negara.
Salah satu nasihat Permaisuri Ma adalah memberikan amnesti kepada banyak tahanan.
Meskipun Kaisar Ming meminta nasihatnya tentang urusan negara, namun penulis sejarah mengklaim bahwa Permaisuri Ma tidak penah ikut campur dalam politik.
Dia bahkan menolak kesempatan untuk mempromosikan saudara-saudaranya, dan ini membuatnya mendapatkan pujian dari sejarawan karena dia memastikan bahwa saudara laki-lakinya tidak akan pernah bisa menjadi cukup kuat untuk membahayakan dinasti.
Pada tahun 75 M, Kaisar Ming meninggal, kemudian Putra angkatnya Liu Da naik takhta sebagai Kaisar Zhang, lalu Ma menjadi Janda Permaisuri.
Selama masa pemerintahannya, Janda Permaisuri masih mempertahankan gaya hidup hematnya.
Dia mengawasi klan Ma-nya untuk memastikan mereka juga hidup hemat.
Jika ada anggota klannya yang tidak hidup hemat, dia akan menghukum anggota keluarganya dengan menghapus namanya dari daftar klan.
Setiap anggota klannya yang terus menjalani kehidupan yang benar dan rendah hati akan diberi hadiah.
Salah satu kegiatan rekreasi Janda Permaisuri Ma adalah melihat ulat sutra di ruang tenun.
Dia suka membaca dan menulis, dia menulis sebuah kronik dari pemerintahan mendiang suaminya yang disebut Anotasi tentang Kehdiuapn Sehari-hari Kaisar Ming.
Dia juga menulis Cara Hidup Menurut Xuan Zhang, yang mengajarkan putra-putra Kaisar Zhang tentang tata negara.
Janda Permaisuri Ma bertanggung jawab atas pendidikan para pangeran dan memastikan mereka diajar dengan baik dalam prinsip-prinsip Konfusianisme.
Kaisar Zhang bahkan berkonsultasi dengan tentang masalah politik.
Pada tahun 79 M, imperium itu sangat makmur. Kaisar Zhang memutuskan untuk mempromosikan saudara Janda Permaisuri Ma, tetapi dia dengan keras kepala mendesaknya untuk tidak mempromosikan mereka.
Dengan demikian, promosi saudara laki-lakinya tidak pernah terjadi.
Tak setelah penolakannya, Janda Permaisuri Ma jatuh sakit.
Pada tanggal 16 Agustus 79 M, ia meninggal pada usia empat puluh tahun.
Dia dimakamkan di sebelah suaminya di makam Xian Jie, maka Janda Permaisuri Ma adalah contoh teladan dari Permaisuri Konfusianisme.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari