Intisari-Online.com – Janda Permaisuri Deng dikenal dalam sejarah China Kuno sebagai bupati yang cerdas dan cakap.
Dia adalah Permaisuri Kedua Kaisar He, dan memerintah sebagai wali selama enam belas tahun.
Dia memupuk pembelajaran Konfusianisme, dan mendirikan sekolah Konfusianisme kekaisaran untuk pria dan wanita.
Dia menginstuksikan wanita untuk dididik seperti dalam teks-teks Konfusianisme dan konstribusinya yang paling signifikan adalah bahwa dia adalah pelidnung Ban Zhao, sejarawan wanita paling terkenal di China.
Di bawah perlindungannya, Ban Zhao akan menulis salah satu karya sastra paling berpengaruh di China.
Lahir pada tahun 81 M, Janda Permaisuri Deng lahir dengan nama Deng Sui.
Kakeknya, Deng Yu, diberi gelar ‘Grand Mentor’ atas kontribusinya pada Han Timur.
Ayahnya adalah Deng Xun, yang diangkat menjadi Komandan Perlindungan Wilayah, sementara ibunya adalah cucu dari Permaisuri Yin Lihua.
Deng Sui adalah anak yang cerdas, dia bisa membaca pada usia enam tahun, ketika berusia dua belas tahun, dia bisa membaca Puisi Klasik dan Analeknya.
Sayangnya, keluarganya tidak menyetujui pendidikannya, ibunya ingin dia melakukan pekerjaan wanita, seperti menjahit.
Namun, Deng Sui tetap senang belajar, dia juga menjahit di siang hari, dan mempelajari teks-teks Konfusianisme di malam hari.
Keluarganya memberinya julukan, “Siswa Konfusianisme.”
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR