Intisari-Online.com – Janda Permaisuri Hu (-528 M), yang memiliki gelar anumerta Janda Permaisuri Ling, merupakan permaisuri utama Kaisar Xuanwu, yang memerintah dari tahun 499-515, dari dinasti Wei Utara (386-534).
Dia juga adalah ibu dari Kaisar Xiaoming, yang memerintah tahun 515-528 M.
Hu berasal dari keluarga terkemuka Linjin di komando Anding (sekarang Zhenyuan, Gansu), dan ayahnya Hu Guozhen adalah seorang Menteri Pendidikan.
Pintu masuknya ke ruang dalam kekaisaran itu dimungkinkan atas rekomendasi bibinya, yang adalah seorang biarawati Buddhis dan memiliki akses langsung ke kaisar.
Hu lalu menjadi favorit Kaisar dan diberi status ‘Nyonya Keagunan yang Melekat’.
Menurut hukum istana Wei Utara, seorang permaisuri yang melahirkan anak laki-laki dibunuh, untuk mencegah kerabatnya mengambil alih kekuasaan.
Karena alasan ini, Hu adalah satu-satunya selir yang ingin melahirkan anak laki-laki.
Ketika dia melahirkan Yuanxu, kaisar sangat senang, menyelamatkan nyawanya dari pelanggaran hukum, dan mengangkatnya ke status ‘Nyonya Kemegahan Lengkap’.
Ketika putranya Yuan Xu (Kaisar Xiaoming) naik takhta, dia baru berusia 6 tahun, sehingga diperlukan seorang wali, yang dilakukan oleh Janda Permaisuri Hu (ini gelar yang diberikan kepadanya tepat setelah aksesi Yuan Xu ke takhta).
Dia didukung oleh saudara iparnya Yuan Cha, dan kepala kasim Liu Teng.
Namun, pada tahun 520, keduanya malahan bersekongkol satu sama lain dan menahan Janda Permaisuri, yang kemudian dibebaskan lima tahun kemudian dan merencanakan pembunuhan Yuan Cha.
Janda Permaisuri yang berpikiran kuat melanjutkan jabatannya untuk putranya yang masih kecil.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR