Pada tahun 1368 ia memimpin pasukan yang mengusir penjajah Mongol yang telah memerintah China selama satu abad.
Setelah mendirikan dinastinya, ia mengadopsi nama "ming", kata mandarin untuk brilian.
Namun, kekejamannya melampaui medan perang, khususnya kepada para selirnya.
Dia mengurung selir dan menyiksa mereka. Kebanggaan dan kecemburuannya mendorongnya untuk mengendalikan setiap aspek kehidupan mereka.
Kemudian, untuk terus mengendalikan para selirnya bahkan setelah kematiannya, ia memulai tradisi di mana selir akan dibunuh, dipaksa untuk bunuh diri, atau dikubur hidup-hidup bersama kaisar yang telah meninggal.
Tradisi mengerikan ini terus dilanjutkan oleh Kaisar Yongle maupun Kaisar Hongxi, dua penerus Kaisar Hongwu.
Baru kemudian oleh Kaisar Zhengtong, tradisi ini dihapuskan. Meski, Kaisar Zhengde juga terkenal dengan kekejaman lainnya terhadap para selirnya.
Tradisi tersebut dihapuskan dalam surat wasiat kaisar Zhengde pada tahun 1464.
Kaisar Hongwu sendiri meninggal pada tanggal 24 Juni 1398, setelah memerintah wilayah yang luas selama sekitar tiga dekade. Dia berusia 69 tahun saat itu.
Setelah kematiannya, dokternya dihukum.
Dia dimakamkan di Mausoleum Ming Xiaoling di Gunung Ungu, di timur Nanjing.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR