Intisari-Online.com - Kaisar Zhengde atau Kaisar Wuzong, merupakan kaisar China dari Dinasti Ming yang memerintah tahun 1505 hingga 1521.
Dia dikenal sebagai kaisar yang tidak tertarik pada urusan negara dan juga para permaisurinya.
Meskipun memiliki banyak wanita, Kaisar Zhengde tak memiliki keturunan dan penerus tahta.
Sehingga, ketika dia meninggal muda di usia 29 tahun, sepupunyalah yang naik takhta menggantikannya.
Kaisar Zhengde yang lahir sebagai Zhu Houzhao, merupakan putra tertua Kaisar Hongzhi, yang kemudian menjadi pewaris takhta satu-satunya.
Dia dikenal sebagai kaisar yang hanya suka bermain-main, sementara urusan negara diserahkan pada para kasim atau pelayannya.
Sekelompok kasim yang sering bermain dan melayani Ming Kaisar Zhengde disebut sebagai 'Delapan Macan'.
Delapan Macan itu dipimpin oleh seorang kasim bernama Liu Jin.
Baca Juga: Prestasi Besar Sultan Agung selama Memerintah Kerajaan Mataram
Menemani masa kecil Kaisar Zhengde, kemudian Liu Jin menjelma menjadi kasim yang seolah paling berkuasa.
Melansir chinahouston.org, Kaisar menyerahkan lebih banyak administrasi kekaisaran kepada Liu Jin dan Delapan Macan lainnya yang tumbuh semakin kuat dan berpengaruh.
Besarnya pengaruh Liu Jin kemudian menciptakan sejumlah besar gesekan di dalam pengadilan.
Akhirnya pada tahun 1510 Pangeran Zhu Zhifan memberontak, dengan alasan sekitar 33 kejahatan yang telah dilakukan oleh Liu Jin.
Pemberontakan itu dipadamkan oleh Kaisar Zhengde tetapi akhirnya memaksanya untuk memperhatikan desas-desus yang beredar tentang Delapan Macan.
Dia memerintahkan penggeledahan di rumah Liu Jin dan di sana mereka menemukan jubah Kaisar, salinan Segel Kekaisaran dan sejumlah besar senjata.
Zhengde bertindak cepat dengan satu-satunya tindakan yang mungkin dilakukannya, yaitu mengeksekusi Liu Jin.
Kasim yang bertindak bak penguasa itu pun akhirnya dieksekusi dengan cara yang kejam.
Baca Juga: Bayar Zakat Fitrah 2,5 Kg Atau 2,7 Kg? Begini Penjelasan Selengkapnya
Dia diikat ke sebuah tiang untuk ditikam lebih dari 3.000 kali selama tiga hari, tetapi diamenyerah pada hari kedua.
Liu Jin dikenal sebagai kasim yang mengandalkan bantuan kaisar, serta berani melakukan kediktatoran dan kekacauan.
Dia mengumpulkan kekayaan secara serampangan, menduduki tanah, meresahkan rakyat dan melanggar batas keuntungan, juga melakukan nepotisme, yang membangkitkan ketidakpuasan banyak orang.
Sementara Kaisar Zhengde masih terus melakukan kebiasaan-kebiasan konyolnya untuk bersenang-senang setelah kasim andalannya tiada.
Kaisar Zhengde sendiri meninggal pada tahun 1521.
Dia dimakamkan di pemakaman yang terletak di samping para pendahulunya di Makam Ming, Beijing, dan sebelah istrinya yang diabaikan selama hidupnya.
(*)