Intisari-Online.com - Dinasti Ming China (1368 – 1644 M) terkenal sebagai dinasti yang dipuji karena stabilitas dan inovasinya.
Bahkan, digambarkan sebagai “salah satu era terbesar pemerintahan yang tertib dan stabilitas sosial dalam sejarah manusia.”
Dinasti ini menjadi negara adidaya global, melakukan ekspedisi laut besar sebelum Christopher Columbus, dan memproduksi buku sebelum penemuan mesin cetak di Inggris.
Tetapi, di balik kebesarannya itu, tersimpan sisi gelap, di mana para kaisar dari dinasti ini diketahui telah melakukan kekejaman terhadap para selir istana.
Dinasti ini melahirkan kembali tradisi agar para selir bunuh diri atau dikubur hidup-hidup jika kaisarnya meninggal.
Itu merupakan pengorbanan massal selir yang telah dihentikan oleh dinasti Tiongkok selama berabad-abad.
Sosok yang menerapkan kembali tradisi tersebut adalah Kaisar Hongwu, pendiri Dinasti Ming.
Kemudian, tradisi ini berlangsung bertahun-tahun kemudian sebelum akhirnya dihapuskan.
Melansir ancient-origint.net, Kaisar Hongwu dianggap sebagai salah satu Kaisar Tiongkok yang paling berpengaruh dan penting.
Dimulai sebagai biksu tanpa uang yang berkeliaran di Cina, ia tumbuh menjadi salah satu panglima perang paling kuat di Asia.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR