Lalu, Wanrong pun tinggal di kamp-kampi interniran yang berbeda, hingga akhirnya dia menderita efek penarikan dari persediaan opiumnya yang habis.
Wanrong kemudian dirawat oleh saudara iparnya dan mulai berhalusinasi akibat tidak adanya opium.
Namun, penjara memisahkan Wanrong dari saudara iparnya, dan dia pun meninggal karena efek penarikan opium dan kekurangan gizi pada 20 Juni 1946 pada usia 39 tahun.
Puyi, ketika diberitahu tiga tahun kemudian bahwa istrinya meninggal, dia tidak peduli.
Hingga saat ini, lokasi pemakamannya tidak diketahui dan jenazahnya tidak pernah ditemukan.
Namun, ada sebuah monumen yang dibangun didedikasikan untuknya di dekat Beijing di Makam Qing Barat.
Kakaknya melakukan pemakaman ritual untuknya di tempat itu pada tahun 2006.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR