Kebijakan ini bahkan dikabarkan akan berlangsung hingga bulan Mei mendatang seiring sulitnya pemerintah memenuhi pasokan listrik.
Para pakar berpendapat bahwa krisis hebat yang melanda Sri Lanka tidak semata karena hantaman pandemi Covid-19, tapi juga buruknya tata kelola pemerintah, temasuk dalam hal pinjaman dan pemotongan pajak.
Lalu, apa masalahnya seorang peramal sampai menjadi buruan utama warga Sri Lanka yang melakukan protes?
Setelah diusut, ternyata dukun yang bernama Gnana Akka dianggap sebagai biang dari segala kesalahan kebijakan yang dilakukan pemerintah.
Cenayang wanita ini diyakini menjadi satu-satunya orang yang dipercaya oleh Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa untuk berkonsultasi.
Bahkan, seorang aktivisi hak asasi manusia Hirunika Premachandra yang biasanya menghindari tindakan kekerasan, langsung memimpin perburuan kepada sosok peramal tersebut.
Hanya saja, kuil yang sekaligus menjadi kediaman Gnana Akka ternyata telah dilindungi oleh para polisi bersenjata.
"Mengapa polsisi justru melindungi seorang cenayang?" tanya Hirunika Premachandra yang tak habis pikir dengan kebijakan keamanan pemerintahnya.
Kebijakan yang dimaksud adalah pemblokiran pawai yang dilakukan lagsung oleh seorang perwira senior.
"Pikirkan negaramu, biarkan kami lewat," teriak seorang aktivis wanita lainnya.
KOMENTAR