Intisari-Online.com - Sri Lanka rengah dilanda protes besar-besaran para warganya hingga akhirnya pemerintah mengumumkan lockdown nasional selama 36 jam pada Sabtu (2/4/2022).
Dalam kondisi darurat tersebut, pemerintah Sri lanka memberikan wewenang baru kepada para pasukan keamanan untuk melakukan segala cara demi meredam protes.
Menariknya, protes para warga tersebut tidak hanya ditujukan kepada presiden dan para kerabatnya, tapi juga kepada seorang cenayang.
Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Simak ulasannya berikut ini.
Sri Lanka sendiri belakangan memang tengah dilanda krisis yang hebat di berbagai sektor utama kehidupannya.
Mereka tengah meradang usai pemerintah tidak mampu memenuhi kebutuhan akan bahan bakar, makanan, dan juga obat-obatan.
Seperti dilansir AFP, tagar "#GoHomeRajapaksas" dan "#GotaGoHome" di jagat maya Sri Lanka selama berhari-hari.
Baik di Twitter mau pun di Facebook, tagar tersebut terus mencuat seiring dengan perjuangan para rakyat Sri Lanka.
Mereka memilih untuk memberontak usai kekurangan bahan pokok, menghadapi kenaikan harga yang tajam, serta pemadaman listrik yang semakin melumpuhkan ekonom di mereka yang terus merosot.
Sebagai informasi, pemerintah Sri Lanka telah mengambil kebijakan untuk melakukan pemadaman listrik selama 13 jam setiap harinya.
KOMENTAR