Lini masa film indonesia
Dari lini masa tadi, Umi melihat ada tiga tahapan dalam pembuatan film pada masa kolonial. Yang pertama, film-film yang dibuat oleh orang Eropa menonjolkan tradisi fotografis dan sinematografis Eropa. Kemudian pada pertengahan 1930-an, film diproduksi berdasarkan folklor populer. Entah populer di Batavia atau populer di peranakan Tionghoa. Mereka juga memasukkan orang-orang yang sudah lama berkecimpung di dalam dunia pertunjukan. Menginjak pada masa 1940-an, ketika Jepang menjajah Indonesia, metodenya bergeser.
Baca Juga: Kesetiaan Membatik Secara Tradisional Sejak Zaman Jepang Alan Mbah Kulsum
“Ada upaya untuk menunjukkan atau merepresentasikan golongan terpelajar dalam film, tapi di sisi lain masih ada seni pertunjukan yang dibawa ke dunia film. Kayak The Teng Cun merekrut Anjar Asmara yang sudah terkenal di panggung pertunjukan yang selalu mengisahkan soal identitas nasional,” terang Umi.
Untuk mengetahui kiprah selanjutnya, simak obrolan dengan Umi Lestari di link berikut ini.
Source | : | intisari |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR