Tetapi, setidaknya mereka terbebas dari cengkeraman Napoleon, meskipun mereka harus hidup terpisah selama di pengasingan.
Carlota memuja putra keduanya yang masih hidup, Miguel, yang tinggal bersamanya.
Meski terpisah, dia dan suaminya tetap berkomunikasi melalui surat dan jarang bertemu selama empat tahun berikutnya.
Selama tinggal di Brasil ini, Maria Isabel dididik dengan cermat di bawah pengawasan ibunya dalam suasana liberal.
Maria Isabel dikenal adil, baik hati, namun tertutup, mirip dengan kepribadian ayahnya.
Pada 20 Maret 1816, Ratu Maria I meninggal, dan ayah Maria Isabel menjadi Raja Portugal dan Brasil.
Pada 29 September 1816, Maria Isabel menikahi pamannya dari pihak ibu, Raja Ferdinand VII dari Spanyol, yang usianya 13 tahun lebih tua darinya.
Istri pertama Raja Ferdinand VII adalah Maria Antonia dari Napoli dan Sisilia meninggal pada tahun 1806 tanpa memiliki anak, namun pernah mengalami dua kali keguguran.
Dengan cepat Maria Isabel hamil dan melahirkan seorang putri pada 21 Agustus 1817.
Namun, Maria Luisa Isabel kecil meninggal pada usia empat bulan pada 9 Januari 1818, melansir History of Royal Women.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR