"Jika kaisar tidak mengatakan tidak, maka dia akan melanjutkan," kata Furukawa.
"Jelas dalam memo itu menunjukkan bahwa dia bertanya dulu kepada Kaisar sebelum serangan."
"Kerena peristiwa ini akan menentukan nasib negara Kekaisaran."
"Dia adalah pria yang penuh gairah dan kesetiaan," tulis Yuzawa tentang Tojo di buku catatan yang dia simpan.
"Tapi dia sangat berpikiran sempit dan dia tidak memiliki filosofi sebagai pemimpin politik."
Hatano, kenalan lama beberapa keturunan Yuzawa, menerima buku catatan dan barang-barang lainnya dari keluarga ketika mereka ingin memberi ruang di apartemen mereka.
Dia menemukan memo itu terlipat menjadi dua di dalam buku catatan sekitar setahun kemudian.
"Ketika saya mengenali tanggalnya, Minggu, 7 Desember 1941, saya tahu itu sesuatu yang istimewa," katanya.
Dia memeriksanya berulang kali untuk mencoba memahami tulisan tangan dan bahasa kuno.
"Lalu saya melihat referensi ke kaisar, dan Perdana Menteri Tojo."
Hirohito sendiri dilindungi dari dakwaan dalam pengadilan kejahatan perang Tokyo selama pendudukan AS yang ingin menggunakannya sebagai simbol untuk membangun kembali Jepang sebagai negara demokratis.
Kaisar Hirohito meninggal pada tahun 1989 pada usia 87 setelah 62 tahun di atas takhta.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR