Sayangnya optimismenya salah tempat.
Serangan Pearl Harbor menewaskan hampir 2.400 prajurit AS dan menyebabkan kerusakan besar pada Armada Pasifik AS.
Lalu dalam beberapa bulan, kondisinya berbalik.
Tojo dipersalahkan karena memperpanjang perang yang jelas-jelas kalah.
Apalagi perang itu menyebabkan pemboman atom AS di Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945.
Dia kemudian dieksekusi sebagai penjahat perang Kelas-A.
Tojo, yang keterampilan administrasi dan loyalitasnya telah memenangkan kepercayaan Hirohito, diangkat menjadi perdana menteri hanya dua bulan sebelum serangan Pearl Harbor dan menjabat di pos tersebut selama sebagian besar Perang Dunia 2.
Furukawa mengatakan pernyataan Tojo dalam memo itu tentang kelegaannya dalam menyelesaikan persiapan evaluasi dukungan perang tentang dirinya sebagai birokrat yang baik tetapi bukan pemimpin yang visioner.
"Tojo adalah seorang birokrat yang tidak mampu membuat keputusan sendiri. Jadi dia bertanya kepada kaisar sebagai atasannya."
"Itu sebabnya dia harus melaporkan semuanya untuk diputuskan oleh kaisar."
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR