Penulis
Intisari-Online.com - Akhir-akhir ini, nama Rusia sedang menjadi perbincangan hangat.
Ini karena Rusia sedang menyerang Ukraina sejak Kamis (24/2/2022) kemarin.
Militer Rusia memang menjadi salah satu yang terkuat di dunia. Namun perang bukanlah penyebab yang menimbulkan banyak korban di Rusia.
Sepanjang sejarah, justru Rusia sering dilanda krisis kelaparan.
Beberapa darikasus itu kecil, tetapi yang lain sangat besar. Bahkan mengakibatkan jutaan orang mati.
Salah satunya adalah kelaparan tahun 1601 hingga 1604.
Dilansir darithevintagenews.com pada Selasa (1/3/2022), penyebab utama kelaparan ini adalah banjir yang meluas yang menyebabkan gagal panen besar selama tiga tahun berturut-turut.
Selama waktu ini, lebih dari dua pertiga penduduk Rusia atau sekitar dua juta orang mati kelaparan.
Kelaparan bencana lainnya adalah kelaparan Rusia tahun 1891 hingga 1892.
Hal ini disebabkan oleh cuaca buruk yang mempengaruhi bagian-bagian paling produktif di Rusia.
Panen pada tahun 1891 buruk dan salah didistribusikan.
Karena kekurangan gizi yang disebabkan oleh kelaparan, sekitar 400.000 orang meninggal karena penyakit.
Selain kelaparan ini, tampaknya yang terburuk yang pernah terjadi adalah kelaparan Rusia tahun 1921-22.
Ini dianggap sebagai salah satu bencana manusia terburuk abad ke-20.
Selama kelaparan ini, lebih dari 5 juta orang meninggal karena kelaparan dan penyakit.
Ditambah banyaknya kanyak konflik Perang Dunia I dan Perang Saudara 1918-20 terjadi di dalam Rusia.
Tentara Rusia yang besar dibentuk karena pertempuran terus-menerus di Uni Soviet. Persediaan makanan yang besar dibutuhkan untuk para prajurit.
Untuk memberi makan pasukan, pemerintah mengambil hasil panen dan persediaan makanan lainnya dari para petani.
Para petani menerima sangat sedikit atau bahkan tidak sama sekali sebagai gantinya.
Inilah sebabnya mengapa mereka mulai memproduksi lebih sedikit tanaman dan menjual sebagiannya di pasar gelap.
Ketika pemerintah mengetahui hal ini, mereka mulai merampas tanah dan menyita makanan dari mereka yang memproduksinya.
Hal ini menyebabkan semakin memburuknya produksi pertanian.
Untuk menambah kesengsaraan, tahun 1918 dan 1920 adalah tahun-tahun kekeringan bagi Rusia.
Misalnya, di wilayah Samara Gubernia, curah hujan rata-rata bulan Juni sebesar 46,9 mm berkurang menjadi hanya 5,1 mm pada tahun 1921.
Hal ini menyebabkan gagal panen.
Banyak orang meninggalkan pedesaan dan bermigrasi ke kota untuk mencari makanan.
Karena sangat membutuhkan makanan, orang-orang menggali tulang-tulang binatang yang sudah tua, memanggangnya, dan memakannya.
Hal ini menyebabkan banyak kematian.
Orang-orang yang kelaparan mulai menggali mayat yang baru saja dikubur untuk makan.
Ada banyak contoh kanibalisme dan makan mayat lainnya. Bahkan ada pasar gelap untuk memperdagangkan daging manusia.
Situasi ini memaksa pemerintah untuk meminta bantuan dari dunia internasional.
Administrasi Bantuan Amerika (ARA.) mendistribusikan bantuan kepada Rusia.
Para pekerja ARA membantu hampir sepuluh juta orang Soviet dengan memberi mereka bantuan medis dan makanan yang diperlukan.
Negaralain yang membantu Rusia adalah anggota The American Friends Service Committee dan International Save Children Union.
Kelaparan ini berakhir pada tahun 1923 menewaskan sekitar lima juta orang.
Beberapa bahkan berpikir bahwa jumlah ini meningkat menjadi sepuluh juta, tetapi jumlah pastinya tidak diketahui.