Kementerian Pertahanan Federasi Rusia pada pagi hari tanggal 21 Maret akan membuka koridor karet dari kota tersebut sehingga semua orang dapat pergi ke sisi Rusia atau Ukraina.
'Pilihan' Manipulatif untuk Mariupol
Rusia telah memberikan warga Ukraina pilihan untuk menyerah dan meninggalkan kota Mariupol pada Senin pagi, seperti dikutip dari Times of Israel yang mengutip media Rusia.
Namun pilihan itu dianggap ancaman bagi sebagian orang.
Kementerian Pertahanan Moskow mengatakan mereka akan membuka koridor kemanusiaan untuk memperbolehkan warga sipil dan personil melarikan diri dari kota yang dibom itu antara 10 pagi sampai 5 sore pada hari Senin, jika tentara Ukraina menyerahkan senjata mereka.
Rusia memberikan waktu bagi para pejuang Mariupol sampai jam 5 dini hari waktu setempat untuk merespon penawaran tersebut.
Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk dengan cepat menolak ancaman dan kemungkinan menyerah.
"Tidak akan ada pembicaraan menyerah, dan menyerahkan senjata kami. Kami sudah menginformasikan pihak Rusia mengenai ini," ujarnya kepada media Ukraina Pravda.
"Aku menulis: Alih-alih membuang waktu dalam 8 halaman surat, buka saja koridornya."
Tawaran sebelumnya memperbolehkan warga mengevakuasi Mariupol dan kota-kota Ukraina lainnya telah gagal atau hanya berhasil sebagian saja, dengan pengeboman Rusia berlanjut saat warga sipil mencari cara melarikan diri.
KOMENTAR