Intisari-Online.com - Sudah banyak yang tahu bahwa Rusia dan China adalah dua negara sekutu.
Hubungan Rusia dan China juga sudah berlangsung selama puluhan tahun lamanya.
Nah, bagaimana pendapat Presiden China Xi Jinping atas sikap Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyerang Ukraina?
Mantan kepala MI6,Sir Alex Younger,berbicara kepada Program Hari Ini Radio 4 BBC, mengenai sikap Xi Jinping atas perang Rusia dan Ukraina.
Dilansir daridailystar.co.uk pada Kamis (17/3/2022), Putinmemerintahkan pasukannya untuk menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022.
Selanjutnya ada laporan tentang daerah sipil yang menjadi sasaran militer Rusia saat warga Ukraina berjuang untuk mempertahankan negara mereka.
Lalu Amerika Serikat (AS)dilaporkan telah memperingatkan China untuk tidak terlibat dalam perang.
Alasannya hal inidapat menyebabkan eskalasi ke Perang Dunia 3.
Sikap AS itu melihathubungan Rusia dan China.
Akan tetapiSir Alex Younger mengatakan sebaliknya.
Menurutnya, sebagai sekutu terbesar Vladimir Putin, Xi Jinping, tidak akan mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
Malahan halini bisa menjadi kesempatan yang baik bagi negara Xi Jinping untuk membingkai ulang hubungannya dengan AS dengan mencegah Putin melanjutkan serangan itu.
Sir Alex Younger, yang menjalankan MI6 dari 2014 hingga 2020, menyarankan: “Dari semua orang di dunia yang dapat berbicara dengan akal sehat kepadanya, Xi Jinping adalah orangnya."
"Vladimir Putin membutuhkan Xi Jinping."
“Tentu saja Xi merasa harus menyelaraskan dirinya pada tingkat tinggi dari apa yang dilakukan Rusia."
"Ini karena aliansi baru mereka pasti sangat terganggu oleh apa yang sedang terjadi."
“Ini secara serius memperparah masalah ekonomi yang dihadapi China dan dia harus melihat risiko reputasi besar yang bahkan secara diam-diam dikaitkan dengan aktivitas pembunuhan di Ukraina."
"Jadi dia tidak akan menyambut perang ini dengan baik."
Meskipun demikian, Sir Alex menyarankan bahwa strategi utama untuk China berkisar pada ideologi bahwa apa yang buruk bagi AS entah bagaimana baik untuk negara komunis.
Menurutnya, Putin tidak memiliki alasan untuk mundur. Dia malah berjudi."
"Meski tahu dia akan mendapatkesulitan luar biasa sejak awal, tetapi dia akan terus maju."
Ini mungkin berarti, sarannya, Ukraina harus melepaskan netralitas mereka atau Rusia akan mencaplok mereka," tutupnya.