Intisari-Online.com - Tidak hanya militer dua negara yang ikut dalam perang Rusia dan Ukraina.
Ada beberapa tentara asing yang jugaikut dalam perang Rusia dan Ukraina.
Namun tidak semua tentara asing itu datang dengan tujuan untuk membantu.
Beberapa di antaranya datang karena uang.
Dilansir darisputniknews.com pada Rabu (16/3/2022), pada awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba sesumbar bahwa sebanyak 20.000 sukarelawan asing telah menyatakan kesiapan untuk pergi ke Ukraina.
Tujuannya untuk melawan Rusia.
Namun kedatangan tentara asing itu mengalami masalah setelah padahari Minggu serangan rudalterjadi.
Ya, Rusia menghancurkan sebuah kamp pelatihan utama di Ukraina barat.
Menurut Rusia, itu bukanlah kamp pelatihan sembarangan. Akan tetapi kamp tentara bayaran yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS).
Keamanan swasta AS dilaporkan menyewatentara bayaran untuk"operasi paruh waktu, rahasia, ekstraksi/evakuasi" di Ukraina.
Bahkan sudah ada iklan untuk tentara bayaran ini.
Dari iklan itu, tertulis bahwa tanggal kerjanya "segera" dan tentunya dengan gaji besar.
Di mana merekamenjanjikan gaji segera 1.000 Dollar AS sampai 2.000 Dollar AS (Rp14 sampai 28 juta) per hari.
Belum ditambah bonus penyelesaian yang “dibahas dengan majikan.”
Peluang kerja ini terbuka untuk pria dan wanita.
Namun mereka hanya menerima kandidat yang sangat berpengalaman dengan setidaknya lima tahun pengalaman militer di wilayah Eropa.
Ada juga syaratsetidaknya satu tahun pengalaman tempur di luar negeri dan "pengetahuan kerja yang kuat".
Untuk yang ini, pengetahuan dikhususkan untuk senjata kecil era Soviet dan NATO, serta keterampilan berpikir kritis yang baik dan kemampuan untuk bernavigasi menggunakan peta dan kompas.
"Kemampuan berbicara bahasa Rusia, Ukraina dan bahasa lokal lainnya lebih disukai."
"Atau pengetahuan kerja yang kuat tentang jalan raya Ukraina dan jalan umum."
Iklan tersebut tampaknya telah terdaftar di Silent Professionals awal bulan ini. Namun AS belum mengonfirmasinya.
Yang jelas pejabat Ukraina telah melaporkan bahwa lebih dari 1.000-1.500 sukarelawan asing dari apa yang disebut 'tentara Asing Ukraina' telah dilatih di fasilitas Yavorov hingga saat ini.
Dan serangan Rusia itu telahmerenggut nyawa 34 tentara dan melukai lebih dari 130 tentara lainnya.
Media Inggris mengungkapkan kekhawatiran bahwa setidaknya tiga mantan pasukan khusus Inggris tewas dalam serangan Yavorov, dan memperkirakan bahwa lebih dari 100 orang telah tewas.
Surat kabar Globe and Mail Kanada mengatakan setidaknya satu orang Kanada terluka. Setidaknya satu warga negara Prancis juga tewas.