Intisari-Online.com - Saat ini, seluruh dunia tengah terpaku pada perang Rusia dan Ukraina.
Alasannya karenaperang Rusia dan Ukraina bisa menyebabkan perang nuklir.
Sebab Rusia menjadi negara dengan senjata nuklir terbanyak di dunia.
Namun mendadak Korea Utara, Iran, dan China membentukaliansi baru dan berniat meluncurkan rudal nuklirnya pada hari Rabu (16/3/2022) ini.
Apa yang terjadi?
Harry Kazianis, seorang analis di Pusat Kepentingan Nasional dan pakar kebijakan luar negeri AS, mengatakan kepadaexpress.co.uk padahari Senin bahwa Korea Utara "kemungkinan besar" akan menguji Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) yang lebih canggih dalam dua hari ke depan.
Pakar keamanan nasional itu mengklaim bahwa tantangan serupa ke Barat akan menjadi semakin umum terjadi.
Ini terjadi karenagangguan besar yang disebabkan oleh serangan Vladimir Putin di Ukraina.
Dia mengatakan bahwa Iran juga kemungkinan akan mengembangkan persenjataan nuklirnya.
Lalu berkolaborasi dengan Korea Utara sebagai bagian dari "poros otoriter".
Iran, katanya, akan memiliki ICBM dalam beberapa tahun ke depan, meskipun ada upaya untuk menengahi perjanjian nuklir dengan Amerika Serikat (AS).
AS dan Iran terlibat dalam pembicaraan genting ketika Presiden AS Joe Biden berupaya mencegah negara itu memperoleh senjata nuklir.
Seolah belum selesai,Kazianis juga mengatakan bahwa China akan terus "mendorong Taiwan" di tahun-tahun mendatang.
Apalagi kedua negara memang tengah bersitegang.
Ketika ditanya apakah Barat kemungkinan akan melihat peningkatan tantangan dari negara-negara seperti Korea Utara dan China sebagai akibat dari perang di Ukraina, Kazianis mengatakan: "Tentu saja."
"Inilah saatnya negara-negara, yang tahu bahwa ASt terganggu, untuk benar-benar melakukan hal-hal yang mereka takuti."
“Bukan kebetulan bahwa Korea Utara kemungkinan besar akan menguji ICBM yang lebih besar dan lebih buruk mungkin dalam dua hari ke depan atau lebih jika laporannya akurat."
"Saya tidak akan terkejut," ungkap Kazianis.
“Anda akan melihat Iran mengembangkan senjata yang lebih besar dan mungkin sampai ke ICBM."
"Korea Utara dan Iran sebenarnya memperdagangkan teknologi rudal."
"Jadi jangan kaget melihat Iran dengan ICBM dalam beberapa tahun ke depan, bahkan dengan kesepakatan nuklir."
"Anda juga akan melihat China terus menekan Taiwan diLaut China Selatan."
"Dan ketiga negara itu disebut sebagai poros otoriter."
"Mereka semua mulai bekerja sama karena kepentingan mereka mulai selaras."
Sejauh tahun ini, Korea Utara telah melakukan uji coba rudal balistik hipersonik serta jarak pendek, menengah, dan jarak jauh.
Pada Januari 2021, negara itu meluncurkan rudal balistik kapal selam baru di parade militer, menyebutnya sebagai "senjata paling kuat di dunia".