Karena "komunis" radikal tidak menyukai konsep agama, Khmer Merah secara agresif berusaha menghancurkan pondasi budaya.
Dari 66.000 biksu yang ada, 25.000 di antaranya dieksekusi dan lainnya dimasukkan ke kamp kerja paksa.
Setengah dari 4.000 kuil Kamboja dihancurkan, sisanya dilestarikan hanya untuk melayani tujuan lain.
Para bhikkhu dipermalukan di depan umum dan dipaksa untuk mengkonsumsi alkohol dan zat-zat lain yang dilarang oleh keyakinan mereka.
Meskipun penganiayaan resmi berakhir dengan berakhirnya Khmer Merah, agama Buddha tidak dijadikan kembali sebagai agama resmi Kamboja hingga tahun 1989.
Baca Juga: Tragisnya Kisah Pangeran Sihanouk yang Kelima Anaknya Dibantai Khmer Merah Pimpinan Pol Pot
Baca Juga: Berikut 8 Diktator yang Paling Kejam di Dunia (2)
5. Tahanan di Kraing Ta Chan memakan tikus hidup untuk menghindari kelaparan
Menurut kesaksian tahanan yang selamat, keadaan di dalam penjara mengenaskan.
Bahkan, seorang narapidana terpaksa makan tikus hidup, dan memberi potongan-potongan tubuh tikus itu untuk makan putranya.
Namun keduanya akhirnya meninggal karena kekurangan gizi.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR