Kadyrov sendiri menyebut dirinya "prajurit" Putin dan ia telah mengunggah video pasukan Chechnya bersenjata lengkap di wilayah Kyiv sebagai bagian dari pasukan invasi Rusia.
Uni Eropa dan AS berulang kali menuduhnya melakukan pelanggaran hak, dan Kadyrov dengan tegas membantahnya.
Setelah pecahnya Uni Soviet pada 1991, Moskow berperang dua kali dengan kelompok separatis di Chechnya, wilayah berpenduduk mayoritas Muslim di Rusia selatan.
Sejak itu Rusia telah menggelontorkan sejumlah besar uang ke wilayah Chechnya untuk membangun negaranya kembali dan memberi Kadyrov kedudukan sebagai pemimpin Chechnya.
Baca Juga: Berhasil Selesaikan 4.000 Push-up, Anak 5 Tahun Ini Dapatkan Mercedes Benz dari Presiden Chechnya
Kremlin dan Moskow menggambarkan tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" untuk demiliterisasi dan "deNazify" Ukraina.
Ukraina dan sekutu Barat menyebut ini sebagai dalih tak berdasar untuk perang pilihan.
KOMENTAR