Intisari-Online.com - Sejak perang Rusia-Ukraina berkecamuk, salah satu yang menjadi pertanyaan banyak orang adalah mengenai alasan Putin melancarkan operasi militer di negara tersebut.
Seperti diketahui, setelah situasi di perbatasan Rusia-Ukraina memanas, pada akhirnya Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mengumumkan operasi militer di Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Sejumlah alasan atas serangan tersebut dibeberkan Putin, salah satunya bahwa para pemimpin kelompok separatis di Ukraina timur meminta bantuan Rusia.
Itu tetap menjadi alasan Putin, sementara muncul spekulasi di media sosial yang mengatakan bahwa serangan itu menargetkan laboratorium biologi Amerika Serikat (AS) di Ukraina.
Spekulasi tersebut diungkapkan pengguna Twitter @WarClandestine, sekaligus membeberkan mengenai rencana AS di Ukraina.
Akun @WarClandestine sendiri diblokir setelah mengungkapkan pendapat mengenai serangan Rusia tersebut, tetapi, utasnya sempat diarsipkan.
Seperti apa rencana AS di Ukraina yang dianggap membuat Rusia sampai melakukan serangan yang menargetkannya?
Melansir infowars.com (24/2/2022), Spekulasi di media sosial tersebut menunjukkan serangan Rusia terhadap instalasi militer Ukraina juga dapat mencakup laboratorium bio AS di wilayah tersebut.
Pemerintah Rusia selama bertahun-tahun menuduh AS mengembangkan senjata biologis di dekat perbatasannya.
Terbukti ada beberapa laboratorium bio AS di Ukraina di bawah naungan Program Pengurangan Ancaman Biologis Departemen Luar Negeri AS, sebuah inisiatif di mana AS bermitra dengan negara lain untuk melawan ancaman wabah (disengaja, tidak disengaja, atau alami) dari dunia penyakit menular yang paling berbahaya.
“Prioritas Program Pengurangan Ancaman Biologis di Ukraina adalah untuk mengkonsolidasikan dan mengamankan patogen dan racun yang menjadi perhatian keamanan dan untuk terus memastikan Ukraina dapat mendeteksi dan melaporkan wabah yang disebabkan oleh patogen berbahaya sebelum menimbulkan ancaman keamanan atau stabilitas,” bunyi pernyataan situs web Kedutaan Besar Ukraina AS.
Program tersebut juga mengarah pada pembuatan dua bio-lab di Kiev dan Odessa pada 2019, area yang diserang oleh Rusia.
Menurut peta yang beredar di dunia maya, laboratorium biologi yang didukung AS juga berlokasi di Vinnystia, Uzhgorod, Lviv, Kherson, Ternopil, dan dekat Crimea serta Luhansk.
Peta lain dimaksudkan untuk menunjukkan daerah-daerah yang baru-baru ini diserang oleh Rusia, banyak di antaranya adalah kota-kota di mana laboratorium bio AS diyakini beroperasi.
Rusia selama bertahun-tahun telah menyuarakan keprihatinan atas prospek AS mengembangkan senjata biologis di sepanjang perbatasannya, dengan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Nikolai Patrushev mengklaim tahun lalu ada tanda-tanda yang jelas bahwa patogen berbahaya di laboratorium dapat digunakan untuk militer atau tujuan politik.
“Anda memperhatikan fakta bahwa di dunia, semakin banyak laboratorium biologi baru di bawah kendali Amerika Serikat tumbuh dengan pesat. Selain itu, secara kebetulan yang aneh – terutama di perbatasan Rusia dan China,” kata Patrushev Juli lalu, menambahkan tidak diketahui apa yang sebenarnya terjadi di dalam tembok fasilitas.
“Kami diberitahu bahwa stasiun sanitasi damai beroperasi di dekat perbatasan kami, tetapi untuk beberapa alasan, mereka lebih mengingatkan pada Fort Detrick di Maryland, di mana orang Amerika telah bekerja di bidang biologi militer selama beberapa dekade.
"Omong-omong, kita harus memperhatikan fakta bahwa wabah penyakit yang tidak khas untuk wilayah ini tercatat di daerah sekitarnya,” kata Patrushev.
Baca Juga: Bagaimana Keadaan Perekonomian pada Masa Kerajaan Samudra Pasai?
Ditanya apakah dia yakin AS sedang mengembangkan bioweapon di laboratorium, Patrushev berkata, "Kami punya alasan bagus untuk percaya bahwa ini masalahnya."
“Tidak satu hari pun berlalu di markas Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) di Den Haag bahwa Amerika dan sekutu mereka tidak mengajukan bab lain dari dokumen kimia anti-Rusia," katanya.
Pada awal Oktober lalu, China dan Rusia juga bersama-sama meminta PBB untuk memantau kemungkinan pengembangan senjata biologis AS, dan merilis pernyataan yang mengatakan, “mengingat kemajuan pesat di bidang sains dan teknologi dengan kemampuan penggunaan ganda, risiko agen biologis digunakan sebagai senjata telah meningkat.”
“Dalam konteks ini [Cina dan Rusia] ingin meminta perhatian bahwa kegiatan biologis militer luar negeri Amerika Serikat dan sekutunya (lebih dari 200 laboratorium biologi AS ditempatkan di luar wilayah nasionalnya, yang berfungsi dalam ruang yang buram dan tidak transparan) menimbulkan kekhawatiran dan pertanyaan serius di antara masyarakat internasional atas kepatuhannya terhadap BWC,” kata pernyataan bersama itu.
“Kedua belah pihak berbagi pandangan bahwa kegiatan semacam itu menimbulkan risiko serius bagi keamanan nasional [Rusia dan China], dan merugikan keamanan kawasan terkait.”
Selain itu, seperti yang dicatat oleh @WarClandestine, kedua negara secara tidak langsung menyalahkan AS atas wabah Covid-19.
Menurut @WarClandestine, penggunaan istilah luas "operasi militer khusus" oleh Putin dan sumpahnya untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina mungkin sengaja tidak jelas untuk mengaburkan niatnya yang sebenarnya untuk menghancurkan laboratorium biologis AS.
(*)