Intisari-Online.com -Perang yang berkobar di Ukraina telah memasuki hari ke-17, Sabtu (12/3/2022).
Sejak invasai Rusia pada Kamis (24/2/2022), kota-kota di Ukraina digempur serangan dari tiga arah; udara, darat, dan laut.
Reuters melaporkan, gambar satelit menunjukkan pasukan Rusia semakin dekat ke Kyiv dan tampaknya menembakkan artileri ke derah pemukiman.
Sementara, Dewan Keamanan PBB bertemu pada Jumat (11/3/2022) untuk membahas klaim Rusia bahwa Amerika Serikat (AS) mendanai kegiatan biologis militer di Ukraina.
Sebelum invasi tertentu, Rusia ternyata merekrutkelompok tentara bayaran guna dikerahkan bersama pasukan Angkatan Darat dalam pertempuran di Ukraina.
Melansir Kompas.com,serdadu sewaan tersebut mengungkap kepada BBC bahwa banyak veteran organisasi rahasia Wagner dikontak melalui grup percakapan Telegram.
Mereka diundang untuk menghadiri "piknik di Ukraina" dan menyantap "Salo", lemak babi yang merupakan hidangan tradisional Ukraina.
Undangan itu secara khusus ditujukan pada "mereka yang punya catatan kriminal, utang, dicoret dari kelompok-kelompok tentara bayaran, atau tanpa paspor eksternal".
Pesan tersebut juga menyebut "orang-orang dari kawasan Luhansk dan Donetsk yang diduduki Rusia—diundang dengan hormat".
Kelompok Wagner adalah salah satu organisasi paling rahasia di Rusia.
Keberadaannya secara resmi tidak diakui karena bertugas sebagai tentara bayaran melanggar hukum di Rusia dan juga hukum internasional.
Bagaimanapun, setidaknya 10.000 personel Wagner diyakini menandatangani paling sedikit satu kontrak dengan Wagner selama tujuh tahun terakhir.
Tentara bayaran yang berbincang dengan BBC mengatakan para personel baru dikirim ke unit-unit yang dikomandoi perwira-perwira dari GRU—badan intelijen militer Rusia di bawah Kementerian Pertahanan.
Menurutnya, kebijakan perekrutan telah berubah dan semakin sedikit larangan yang diterapkan.
"Mereka merekrut semua orang, siapa pun," jelasnya, seraya menyebut bahwa para petempur baru ini punya tingkat profesionalisme yang rendah.
Sebelumnya, orang-orang yang punya catatan kriminal tidak bisa bergabung menjadi tentara bayaran.
Orang yang lahir di luar Rusia sebelumnya tidak bisa bergabung karena kesetiaan mereka diragukan.
Dia mengatakan para tentara bayaran yang baru direkrut ini tidak lagi disebut tentara Wagner, tapi dengan nama-nama lain seperti 'Elang'.
Sebutan-sebutan itu menunjukkan kecenderungan baru-baru ini dalam menjauhi reputasi kelompok Wagner karena "merek itu sudah tercemar", kata Candace Rondeaux, professor kajian Rusia Eurasia, dan Eropa Timur dari Arizona State University.
Upaya perekrutan tentara bayaran tidak hanya digencarkan di grup-grup percakapan privat, tapi juga dilangsungkan secara umum.
Sebuah laman yang menyebut diri mereka sebagai spesialis dalam kegiatan keamanan, mengunggah iklan di media sosial Rusia, VK, pada pekan pertama invasi ke Ukraina.
Iklan itu mencari "petugas keamanan" dari negara-negara bekas Uni Soviet untuk ditempatkan di "negara tetangga".
(*)