Find Us On Social Media :

Bongkar Penemuan Mengejutkan Dunia, Ada Laboratorium Senjata Biologi yang Didanai Amerika di Ukraina, AS Akhirnya Buka Suara Bongkar Kenyataan Ini Pada Dunia?

By Afif Khoirul M, Sabtu, 12 Maret 2022 | 10:29 WIB

Senjata Biologis

Intisari-online.com - Menurut radio RT, pemerintah Rusia pada 11 Maret meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

Untuk membahas program senjata biologis yang didanai AS di Ukraina.

Wakil Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Dmitry Polyanskiy melakukan panggilan itu pada 11 Maret.

Mengutip informasi dari konferensi pers Kementerian Pertahanan Rusia yang menyatakan bahwa Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya (Organisasi Perjanjian Atlantik Utara) mendanai "senjata biologis" di Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa Pentagon mendukung secara finansial dan melakukan penelitian tentang senjata biologis di wilayah Ukraina.

Mengutip dokumen yang diperolehnya di sejumlah laboratorium penelitian yang diselidiki selama operasi militer di Ukraina.

Menurut pejabat pertahanan Rusia, Amerika Serikat telah melakukan studi tentang kemungkinan penyebaran infeksi yang sangat berbahaya melalui burung yang bermigrasi di laboratorium di kota Kiev, Kharkov dan Odessa.

Sebelumnya, pada 7 Maret, militer Rusia menuduh bahwa segera setelah negara itu mengumumkan peluncuran operasi militer.

Baca Juga: Nyaris Tak Tersorot Dunia, Mendadak India Dilaporkan Di Ujung Tanduk Perang Nuklir, Kesalahan Teknis yang Dilakukan India Ini Memicu Amarah Negara Pemegang Nuklir Ini

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Memanas, Semboyan 'Merdeka atau Mati' Diserukan Anak-anak Muda Ukraina saat Tentara Rusia Bombardir Ukraina, Ngaku Terinspirasi Sumpah Pemuda Indonesia

Pihak berwenang Ukraina menghancurkan sampel patogen, milik program senjata biologis yang didanai AS, di laboratorium, termasuk bakteri yang berpotensi patogen dan virus.

Pihak Rusia juga mengatakan bahwa AS mensponsori total hampir 30 laboratorium biologi di Ukraina, dan fasilitas ini secara aktif bekerja sama dengan militer AS.