Intisari-Online.com -Beberapa waktu lalu, Rusia menuduh bahwa Amerika Serikat (AS) sedang bereksperimen dengan "virus kelelawar" untuk membuat senjata biologis di Ukraina .
Mengutip Newsweek, Kamis (10/3/2022), Angkatan bersenjata Rusia mengklaim, tanpa bukti, telah menemukan bukti bahwa Pentagon telah mendanai studi biologi di negara Eropa Timur untuk melakukan "penyebaran rahasia patogen mematikan."
Tak lama setelah itu, Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan teori lain ke tuduhan mereka: Bahwa AS melatih burung di Ukraina untuk menyebarkan penyakit mematikan di antara warga Rusia, menurutNewsweek, Jumat (11/3/2022).
Klaim tersebut hanyalah salah satu dari banyak klaim palsu yang disebutkan Rusia untuk membenarkan invasi berkelanjutannya ke Ukraina, termasuk tuduhan tak berdasar bahwa pejabat Ukraina melakukan genosida terhadap etnis Rusia.
Mayor Jenderal Igor Konashenkov, kepala juru bicara Kementerian Pertahanan Federasi Rusia, membahas rencana tersebut pada hari Kamis di RIA Novosti, sebuah outlet media TV yang dikendalikan oleh pemerintah Rusia.
Konashenkov mengklaim bahwa pasukan AS telah berencana menginfeksi burung dengan jenis flu H5N1 yang dapat menyebar "dengan tingkat kematian 50 persen" serta penyakit Newcastle, outlet berita swasta Rusia Pravda melaporkan.
Penyakit Newcastle adalah penyakit unggas yang menular dan fatal yang mempengaruhi sistem pernapasan, saraf dan pencernaan, menurut Departemen Pertanian AS.
Siaran RIA Novosti dilaporkan mencakup peta, dokumen, dan foto-foto burung yang membawa lambang AS.
Konashenkov mengatakan otoritas militer Rusia juga telah menangkap beberapa burung yang terinfeksi dari Cagar Alam Kherson di Ukraina timur.
AS sempat mencoba melatih merpati untuk memandu bom menuju target yang sangat ditentukan dalam upaya era Perang Dunia II yang dijuluki "Project Pigeon."
Tetapi burung-burung itu tidak pernah digunakan di medan perang dan proyek itu dibatalkan pada tahun 1953, menurut Smithsonian Museum Nasional Sejarah Amerika.
Klaim Konashenkov muncul setelah klaim tak berdasar Rusia bahwa Pentagon telah mendanai dan bereksperimen dengan "virus corona kelelawar" untuk membuat senjata biologis di Ukraina yang melibatkan burung, kelelawar, dan reptil.
Klaim itu menghidupkan kembali konspirasi Rusia selama bertahun-tahun tentang laboratorium perang virus militer AS di Ukraina.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyebut klaim itu "kebohongan langsung" dan "omong kosong".
Dia menambahkan, "Klaim ini telah dibantah secara meyakinkan dan berulang kali selama bertahun-tahun."
Juru bicara Pentagon John Kirby menggambarkan tuduhan itu sebagai "tidak masuk akal", "menggelikan" dan "propaganda."
Baca Juga: PerJanuari Hingga Juni 2022, Ini Daftar KalenderJawa 2022 Lengkapdengan Pasaran hingga Wuku
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki juga menyebut klaim itu "tidak masuk akal."
Rusiadapat menggunakan klaim tersebut untuk meletakkan dasar bagi serangan kimia atau biologisnya sendiri yang kemudian akan disalahkan pada pasukan AS dan Ukraina, Direktur CIA William Burns mengatakan kepada Komite Intelijen Senat pada hari Kamis.
Namun, Psaki mengatakan klaim senjata biologis Rusia hanyalah upaya disinformasi terbaru Rusia untuk membenarkan invasinya ke Ukraina.
Baca Juga: Catat, Inilah 3 Cara Memijat Payudara dan Mengencangkan Alami