Intisari-Online.com - Beberapa waktu lalu, Ukraina meminta NATO untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina, namun NATO menolaknya.
Zona larangan terbang mengacu pada wilayah-wilayah udara mana pun yang telah ditetapkan agar pesawat tertentu tidak dapat melintasinya.
Ini dapat digunakan untuk melindungi area sensitif, seperti kediaman kerajaan, atau diberlakukan sementara untuk acara olahraga dan pertemuan besar.
Dalam konteks militer, zona larangan terbang dirancang untuk menghentikan pesawat memasuki wilayah udara terlarang, biasanya untuk mencegah serangan atau pengawasan.
Tak lama setelah penolakan NATO tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa dirinya tidak lagi mendesak keanggotaan NATO untuk Ukraina, masalah sensitif yang menjadi salah satu alasan Rusia menyerang Ukraina yang pro-Barat.
Kemudian, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg membeberkan alasan mengapa Ukraina belum menjadi anggota mereka.
Serta penyebab NATO tidak menerapkan zona larangan terbang di negara tersebut.
Dalam wawancara dengan kantor berita AFP pada Jumat (11/3/2022) di sela-sela forum perdamaian di Antalya, Turki, Stoltenberg menyebut keanggotaan Ukraina di NATO adalah tergantung pada keputusan Kyiv.
Stoltenberg menerangkan, "Ukraina-lah yang memutuskan apakah mereka ingin menjadi anggota atau tidak. Dan kemudian pada akhirnya, 30 sekutu akan memutuskan masalah keanggotaannya."
"Kami menghormati keputusan Ukraina, terlepas dari apakah mereka mengajukan atau tidak mengajukan keanggotaan. Ini adalah keputusan Ukraina yang berdaulat," lanjutnya.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR