Sempat Mati-Matian Tolak Beri Bantuan Militer ke Ukraina, Negara Kuat Eropa Ini Mendadak Pertimbangkan Pasok Jet Tempur ke Ukraina, Gara-Gara Alasan Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Pesawat tempur MiG-23, pesawat tempur dengan kecepatan tinggi yang masih digunakan hingga kini.
Pesawat tempur MiG-23, pesawat tempur dengan kecepatan tinggi yang masih digunakan hingga kini.

Intisari-online.com - Sebelumnya Jerman menegaskan tak akan memberikan bantuan apapun dalam bentuk militer ke Ukraina.

Sebagai gantinya jerman memberikan perlengkapan medis ke Ukraina untuk membantu korban perang.

Pada saat NATO kompak menyiapkan pasukan dan kirim senjata, sikap berbeda ditunjukkan Jerman.

Berlin sama sekali menolak mengirimkan bantuan senjata macam apa pun ke Kyiv.

Sikap Jerman semakin dipertanyakan usai mereka diisukan menghalau pengiriman pasokan senjata Estonia ke Ukraina.

Pemerintahan Olaf Scholz dilaporkan menghalangi pengiriman meriam howitzer tua milik Jerman di negara itu.

Gelagat Berlin di tengah gencarnya latihan perang Rusia pun menggusarkan sekutu dan mengecewakan Ukraina.

"Sikap Jerman tak sesuai dengan level hubungan kami dan situasi keamanan terkini," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.

Baca Juga: Jawaban Tak Terduga Menteri Luar Negeri Rusia, Saat Ditanya Apakah Vladimir Putin Akan Menginvasi Negara Lain Setelah Rusia, Tak Disangka Begini Jawannyaa

Baca Juga: Namanya Bak Legenda di Medan Perang,Sniper Paling Mematikan di Dunia Sudah Tiba di Ukraina, Rekor Membunuhnya Langsung Bikin Pasukan Rusia Ketar-ketir

Kanselir Scholz menegaskan pihaknya tegas satu sikap dengan anggota NATO yang lain dalam menghadapi ancaman Rusia.

"Apabila situasi itu terjadi (invasi Rusia), kami akan bertindak. Akan ada harga mahal yang harus ditebus (Rusia)," kata Scholz, Senin (24/1/2022).

Namun, setelah dua minggu perang Rusia-Ukraina tak kunjung mereda tampaknya Jerman berubah pikiran.

Menurut 24h.com.vn, setelah Polandia, Jerman, suara terkemuka di NATO, juga menerima pertanyaan tentang kemungkinan memasok jet tempur ke Ukraina untuk berurusan dengan militer Rusia.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pesawat-pesawat tempur itu "bukan bagian" dari bantuan militer yang diberikan Jerman kepada Ukraina.

"Kami menyediakan Ukraina dengan semua peralatan dan senjata militer yang mungkin. Kami selalu mempertimbangkan dengan sangat hati-hati apa yang bisa membantu dan petarung jelas tidak ada di antara mereka," kata Olaf Scholz pada 9 Maret.

Sebelum itu, ada beberapa spekulasi bahwa, jika Polandia menolak untuk memasok pesawat tempur seri MiG ke Ukraina, Jerman akan menjadi pihak yang melakukannya.

Pernyataan Olaf Scholze muncul hanya beberapa jam setelah Washington menolak gagasan Polandia bahwa mereka akan mengirim jet tempur ke pangkalan Amerika di Jerman, setelah itu senjata akan dikirim ke Ukraina.

Baca Juga: Disebut Semakin Gila dan Tidak Terkendali, Usai Menghujani Seluruh Ukraina dengan Rudal, Siapa Sangka Ini Rencana Vladimir Putin Sesungguhnya, Serangan Berlanjut ke Wilayah Ini

Baca Juga: Ide Gila Diktator Uni Soviet Joseph Stalin, Kerahkan Ilmuwannya untuk Lakukan Hal Menjijikkan dengan Kotoran Manusia Ini, Apa Tujuannya?

Menurut Olaf Scholze, proposal Polandia menimbulkan "keprihatinan serius" tentang keamanan NATO.

Pentagon juga menganggap bahwa proposal Polandia tidak dapat diterima.

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan bahwa Warsawa tidak dapat secara langsung mentransfer jet tempur ke Ukraina karena tidak ingin terseret ke dalam konflik dengan Rusia.

"Polandia bukan pihak dalam konflik. Kami ingin Rusia dan Ukraina memiliki perdamaian sesegera mungkin. NATO juga bukan pihak dalam perang," kata Morawiecki, menekankan bahwa keputusan untuk mentransfer jet tempur ke Ukraina hanya dapat dibuat oleh Amerika Serikat atau seluruh blok NATO.

"Keputusan yang sama pentingnya dengan pengiriman jet tempur harus disetujui dengan suara bulat oleh semua NATO. Itu ada di tangan NATO atau di tangan Amerika Serikat," tegas Morawiecki.

Artikel Terkait