Penulis
Intisari-Online.com - Perang Rusia dan Ukraina kedatangan salah seorang sniper paling mematikan di dunia.
Ya, di tengah Rusia yang masih membom wilayah sipil di seluruh Ukraina, kedatangansniper paling mematikan di dunia inibisa menjadi harapan Ukraina.
Julukannya adalah Wali.
Dilansir darimarca.com pada Jumat (11/3/2022), Wali merupakan seorangilmuwan komputer Prancis-Kanada.
Namun dia pernahbertugas dua kali dalam perang Afghanistan selama operasi di Kandahar.
Antara 2009 dan 2011, ia mendapat julukan 'Wali' selama berada di sana.
Pada saat itu, ia mulai membunuh lusinan musuh dengan senapan snipernya.
Sebagai bagian dari unit elit Joint Task Force 2 (JTF-2/pasukan khusus Kanada), Wali adalah bagian dari kelompok penembak jitu dengan rekor pembunuhan jarak jauh yang diperoleh.
Di mana dia bisa membunuh dengan jarak sejauh 3.540 meter.
Ketika Presiden Ukraina Volodymir Zelenski mulai memanggil tentara asing untuk bergabung dalam perang melawan Rusia, 'Wali' tidak ragu-ragu untuk datang ke Ukraina.
Dia tiba pada hari Rabu kemarin sebagai bagian dari kontingen Kanada.
Mengapa 'Wali' begitu terkenal sebagai sniper paling mematikan di dunia?
Ada banyaksniper hebat di seluruh dunia, tetapi sangat sedikit yang terkenal. Mereka juga lebih sukamemakai anonim.
Lantas mengapa penembak jitu 'Wali' ini begitu dikenal di dunia Barat?
Nah, sniper yang baik cenderung membunuh sekitar 5-6orang per hari. Sementara sniperyang hebat membunuh antara 7-10.
Itu tergantungdarimanakelompok elitsniperitu berasal.
Rekor Wali sendiri jauh di atas itu. Di mana bisa bisa membunuh hingga 40 orang per hari.
Angka-angka inilah yang membuatnya menjadi legenda di kalangan militer dunia.
Bahkan dia pernahmuncul di acara televisi dan wajahnya dikenal di mana pun dia pergi.
Itulah sebabnyamedia Ukraina dan dunia langsung heboh ketika Wali tiba di Ukraina.
Wali sendiri merupakan bagian dari Resimen Royal 22e selama hari-hari pertempurannya.
Untuk alasankeamanan, nama aslinya tidak akan diungkapkan tetapi dia tidak takut untuk menunjukkan wajahnya ke media.
Dalam sebuah wawancara dengan CBC News, 'Wali' mengatakan: "Mereka sangat senang memiliki kami. Kami seperti berteman langsung."
"Saya ingin membantu mereka. Sesederhana itu."
"Saya harus membantu karena ada orang di sini. Mereka dibombardir hanya karena mereka ingin menjadi orang Eropa dan bukan orang Rusia."
"Seminggu yang lalu saya masih memprogram banyak hal."
"Sekarang saya mengambil rudal anti-tank di gudang untuk membunuh orang sungguhan," tutupnya.