Intisari - Online.com -Presiden Chechnya dilaporkan melakukan perjalanan ke Ukraina, tempat militer Chechnya bertempur bersama Rusia.
Ramzan Kadyrov ditunjukkan lewat video yang diunggah saluran TV pemerintahannya berada di Ukraina.
Namun video yang mereka unggah ke aplikasi chat Telegram itu tidak diberikan lokasi dan kapan video itu diambil, mengutip Radio Free Europe Radio Liberty.
Sayangnya sampai saat ini tidak ada konfirmasi independen atas klaim tersebut, dan Kadyrov belum mengonfirmasi apapun di akun media sosialnya.
Meski begitu agaknya hal ini kemungkinan besar terjadi karena diketahui unit Garda Nasional Chechnya dikirim ke Ukraina.
Dalam video tersebut, Kadyrov ditampilkan bertemu dengan tentara saat mereka menggambarkan tindakan mereka.
Sebuah bendera dengan gambar ayah Kadyrov, Akhmad, dapat dilihat di latar belakang.
Dalam video tersebut Kadyrov berbicara singkat saja, ketika seorang tentara menjelaskan bagaimana sebuah unit mengambil alih sebuah panti asuhan berjarak 7 kilometer dari Kyiv.
“Strategi yang Anda sarankan kepada kami ternyata 100 persen benar,” kata tentara itu.
Video tersebut diberi judul "Kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov bersama para pejuang yang berpartisipasi dalam operasi militer khusus di Ukraina."
Kehadiran pejuang Chechnya di Ukraina telah dilaporkan secara luas, dengan video dan foto yang mendokumentasikan kehadiran mereka.
Beberapa video telah diambil oleh unit-unit Chechnya saat mereka bersiap untuk berangkat ke Ukraina, atau saat mereka bergerak di dalam Ukraina, dan diposting ulang ke saluran Telegram pribadi Kadyrov.
Unit paramiliter Chechnya secara luas dianggap sebagai kekuatan tempur yang tangguh.
Mereka pernah dikerahkan ke Ukraina timur di masa lalu, serta ke tempat-tempat seperti Suriah.
Sementara itu, Kadyrov menjalankan Chechnya sebagai wilayah kekuasaannya, yang telah diberi wewenang oleh pejabat Rusia untuk mengambil alih wilayah tersebut pada akhir tahun 2000-an, setelah ayah Kadyrov dibunuh dalam ledakan bom.
Pertempuran besar-besaran di Chechnya berakhir bertahun-tahun yang lalu.
Ibu Kota Chechnya, Grozny, yang dihancurkan oleh pasukan Rusia pada tahun 2000-an, telah dibangun kembali dengan gedung pencakar langit yang berkilauan dan jalan-jalan raya yang indah.
Militer Chechnya bagian dari pasukan Rusia di Ukraina
Kadyrov mengolok-olok postingan yang meragukan apakah ia telah melakukan perjalanan ke wilayah Kyiv setelah beredar postingan dari saluran televisi Chechnya Grozny.
"Kenapa bertanya 'jika'? Apakah Anda tidak melihat videonya," tulis Kadyrov di akun Telegram resminya.
Kadyrov sendiri menyebut dirinya "prajurit" Putin dan ia telah mengunggah video pasukan Chechnya bersenjata lengkap di wilayah Kyiv sebagai bagian dari pasukan invasi Rusia.
Uni Eropa dan AS berulang kali menuduhnya melakukan pelanggaran hak, dan Kadyrov dengan tegas membantahnya.
Setelah pecahnya Uni Soviet pada 1991, Moskow berperang dua kali dengan kelompok separatis di Chechnya, wilayah berpenduduk mayoritas Muslim di Rusia selatan.
Sejak itu Rusia telah menggelontorkan sejumlah besar uang ke wilayah Chechnya untuk membangun negaranya kembali dan memberi Kadyrov kedudukan sebagai pemimpin Chechnya.
Baca Juga: Berhasil Selesaikan 4.000 Push-up, Anak 5 Tahun Ini Dapatkan Mercedes Benz dari Presiden Chechnya
Kremlin dan Moskow menggambarkan tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" untuk demiliterisasi dan "deNazify" Ukraina.
Ukraina dan sekutu Barat menyebut ini sebagai dalih tak berdasar untuk perang pilihan.