Find Us On Social Media :

Apakah Pemberontakan Taliban Jadi Salah Satunya? Inilah Tujuh Konflik yang Terjadi Setelah Runtuhnya Uni Soviet, Terjadi Karena Perbedaan Etnis dan Agama Hingga Sejarah

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 1 September 2021 | 09:35 WIB

Konflik yang terjadi setelah runtuhnya Uni Soviet

Intisari-Online.com – Secara resmi, Uni Soviet tidak ada lagi pada tanggal 26 Desember 1991, 74 tahun setelah didirikan pada tahun 1917.

Runtuhnya Uni Soviet ini membuat dunia terkagum-kagum.

Bendera  pra-revolusioner dikibarkan di Kremlin, tapi bukannya tanpa gejolak.

Ketika kekaisaran Soviet runtuh, banyak masalah mulai muncul ke permukaan.

Baca Juga: Kisah Operasi Intelijen 'Babut Mabur,' Saat Indonesia Bantu Mujahidin Afghanistan Lawan Uni Soviet, 'Menyamar' untuk Berikan AK-47 Dalam Jumlah Banyak dengan Cara Ini

Perang saudara, pemberontakan bersenjata, hingga percobaan kudeta mengganggu republik-republik bekas Soviet sepanjang tahun 90-an, ketika kawasan tersebut mencoba menstabilkan diri mereka sendiri.

Tak pelak, beberapa konflik yang dilatarbelakangi oleh perbedaan etnis dan agama terjadi, sementara yang lain dipicu oleh perselisihan sejarah yang menghantui daerah tersebut sepanjang abad ke-20.

Kekosongan kekuasaan karena jatuhnya pemerintah terpusat tercermin dalam munculnya elit politik baru, nasionalisme, dan kejahatan.

Berikut ini beberapa konflik yang membentuk wilayah bekas Uni Soviet, seperti dilaporkan  warhistory(12/6/2016).

Baca Juga: Meregang Nyawa Tepat 2 Hari Sebelum Serangan 11 September, Inilah Ahmad Shah Massoud, Singa Pansjir yang Tak Pernah Bisa Ditaklukan Uni Soviet dan Taliban, Anaknya Tak Kalah Tangguh