Intisari-online.com - Pos terluar pemerintah Afghanistan di Imam Sahib, distrik utara provinsi Kunduz, telah kosong selama 2 bulan setelah dikepung oleh Taliban.
Awalnya unit komando elit akan datang seminggu sekali untuk melaksanakan tugas harian dan mengisi pasokan kebutuhan harian warga.
Kemudian, kedatangan seminggu sekali itu semakin jarang.
"Di hari-hari terakhir, tidak ada makanan, tidak ada minuman dan senjata," ujar prajurit Taj Mohammad, 38.
Melarikan diri dalam kendaraan angkut lapis baja dan Ford Ranger, pasukan yang tersisa akhirnya lari menuju ibukota provinsi yang relatif aman, tapi kemudian juga lumpuh beberapa minggu kemudian.
Akhirnya 11 kendaraan lapis baja ditinggal untuk Taliban.
Saat berbagai distrik jatuh ke pasukan Taliban tanpa adanya dukungan jelas dari tentara nasional Afghanistan dan polisi, tentara lain mulai realistis dan menghitung tidak sepadan untuk melawan, terutama jika Taliban menawarkan rumah yang aman.
Lantas, mengapa Taliban bisa begitu kuat?