Bennett mengatakan "pendekatan terukur dan bertanggung jawab" Israel terhadap krisis "memungkinkan kita tidak hanya untuk menjaga kepentingan kita, tetapi juga berguna -- untuk menjadi pemain yang kredibel."
"Kami dapat berkomunikasi langsung dengan kedua pihak, dan membantu sebagaimana diperlukan".
"Dan kami memang membantu -- diam-diam," katanya dalam pidato di markas intelijen Mossad, menurut kantornya.
Israel mengatakan pihaknya fokus pada 40.000 orang Yahudi Ukraina dan 180.000 orang Ukraina dengan ikatan keluarga Yahudi yang mungkin ingin berimigrasi.
Tahun lalu, ketika ketegangan antara Ukraina dan Rusia mulai meningkat pada bulan November, beberapa pejabat Israel mengatakan mereka sedang mempersiapkan gelombang imigrasi massal dari Ukraina.
Rencananya 200.000 orang Yahudi yang memenuhi syarat dapat berimigrasi ke Israel di bawah Hukum Pengembalian.
Sejauh ini, gelombang tersebut belum terwujud dalam skala seperti yang direncanakan tersebut.
Namun kedutaan Israel bersama dengan kedutaan asing lainnya, dari Kyiv ke Lviv, bulan ini telah mendaftarkan permohonan dari sekitar 3.000 warga Ukraina yang belum menjadi warga negara Israel untuk berimigrasi ke sana.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR