Operasi dimaksudkan berlangsung 15 hari dari 20 Februari sampai 6 Maret, seperti disampaikan kementerian berdasarkan tinjauan dokumen.
Berita ini didapat dari Insider dan sampai sekarang Insider belum dapat memverifikasi kesimpulan ini secara independen.
Dokumen yang diunggah salah satunya tampak bertanggal 18 Januari, satu bulan sebelum serangan Rusia dimulai.
Dokumen perencanaan tanda panggilan lainnya untuk unit yang berbeda bertanggal 20 Februari sampai 6 Maret, dengan perubahan nama kode harian untuk instruksi berbeda dari Rusia, dan untuk saling menghubungi tanpa ungkapkan identitas mereka.
Dokumen-dokumen ini tampaknya tidak memberikan informasi apa pun mengenai pasukan Rusia yang mengambil kota Ukraina mana pun.
Rusia menyerang Ukraina sejak Kamis (24/2/2022).
Rencana Putin untuk sejauh apa menyerang Ukraina belum jelas, tapi seorang mantan wakil menteri luar negeri Rusia mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ada informasi jika pemimpin Rusia ingin menyatakan kemenangan dalam waktu seminggu.
Tujuan ini tampaknya sangat tidak mungkin, karena akhirnya Rusia hanya berhasil merebut satu kota besar Ukraina setelah enam hari pertempuran.
Dokumen perencanaan Rusia disebut Kementerian Pertahanan Ukraina membeberkan tujuan akhir pasukan Rusia "adalah untuk memblokir dan merebut" kota Melitopol di tenggara Ukraina.
"Itulah mengapa Anda tidak boleh percaya ketika seorang tawanan perang mengatakan bahwa dia datang ke latihan dan tersesat! Mereka tahu, mereka merencanakan dengan tepat dan mereka telah bersiap," kata kementerian itu di Facebook.
Ia menambahkan, "Tanggapan kami terhadap Rusia adalah sebagai berikut: Tetap tinggalkan kendaraan Anda dan dokumen rahasianya, itu akan berguna bagi pembela kami dan Den Haag."
KOMENTAR