Intisari-Online.com - Ukraina mengeklaim telah membunuh 10.000 tentara Rusia, menurut data yang diungkap Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba, Sabtu (5/3/2022).
Dalam konferensi pers virtual dengan media-media asing yang turut dihadiri Kompas.com tersebut, Kuleba juga memberikan data-data jumlah korban tewas atau alutsista yang hancur di pihak Rusia.
Klaimnya adalah sebagai berikut:
- 10.000 tentara
- 39 pesawat
- 40 helikopter
- 269 tank
- 945 kendaraan lapis baja
- 1.005 artileri
- 19 sistem senjata anti-pesawat
"Angka-angka ini adalah perkiraan karena perang masih berlangsung," tutur Kuleba.
Sementara itu, Ukraina yang awalnya ingin bergabung dengan NATO kini justru mengecam sikap NATO.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam NATO karena menolak pemberlakuan zona larangan terbang di negaranya.
Dia mengatakan aliansi militer Barat padahal tahu soal kemungkinan agresi Rusia akan terus berlanjut.
Sebelumnya, NATO menolak permintaan Pemerintah Ukraina untuk memberlakukan zona larangan terbang untuk melindungi langitnya dari rudal dan pesawat tempur Rusia.
“Mengetahui bahwa serangan dan korban baru tidak dapat dihindari, NATO dengan sengaja memutuskan untuk tidak menutup langit di atas Ukraina,” kata Zelensky dalam sebuah video yang diterbitkan oleh kantor kepresidenan.
"Kami percaya bahwa negara-negara NATO sendiri telah menciptakan narasi bahwa penutupan langit di atas Ukraina akan memprovokasi agresi langsung Rusia terhadap NATO," tambah Presiden Ukraina, dikutip dari AFP, Sabtu (5/3/2022).